kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Stok Minyak Sawit Malaysia Diprediksi Capai Titik Terendah dalam 2 Tahun


Senin, 24 Februari 2025 / 16:51 WIB
Stok Minyak Sawit Malaysia Diprediksi Capai Titik Terendah dalam 2 Tahun
ILUSTRASI. Workers handle palm oil fruits at an oil palm plantation in Slim River, Malaysia August 12, 2021. Picture taken August 12, 2021. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Stok minyak sawit Malaysia diperkirakan turun menjadi 1,5 juta ton pada akhir Februari, level terendah hampir dua tahun, akibat banjir yang menghambat produksi serta meningkatnya permintaan menjelang bulan Ramadan.

Penurunan stok di Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia, dapat mendukung kenaikan harga minyak sawit berjangka dan mempertahankan keunggulan harga komoditas ini dibandingkan minyak nabati lainnya.

Baca Juga: Program B40 Membutuhkan Minyak Sawit 14,2 Juta Ton

Direktur Jenderal Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) Ahmad Parveez Ghulam Kadir mengatakan bahwa banjir di wilayah timur Malaysia telah mengurangi produksi minyak sawit baik pada Januari maupun Februari.

Sejak November tahun lalu, banjir besar telah melanda berbagai wilayah di Malaysia, menyebabkan lebih dari 90.000 orang mengungsi.

Gelombang banjir berikutnya pada Januari lalu kembali memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka di Sarawak dan Sabah.

"Inilah saat di mana permintaan akan meningkat, yang saya yakini akan menjaga harga tetap stabil dan menurunkan stok," ujarnya kepada Reuters, Senin (24/2).

Baca Juga: Susun Standar Keberlanjutan Minyak Sawit Global,Indonesia,Malaysia& FAO Berkolaborasi

Bulan suci Ramadan akan dimulai pada akhir pekan ini. Konsumsi minyak sawit biasanya meningkat karena digunakan untuk menyiapkan makanan berbuka puasa serta hidangan saat perayaan Idulfitri yang menandai berakhirnya bulan puasa.

Stok minyak sawit Malaysia pada Januari turun 7,55% dari bulan sebelumnya menjadi 1,58 juta ton, level terendah dalam 21 bulan akibat anjloknya produksi.

Penurunan produksi ini telah menyebabkan pasokan yang lebih ketat, sehingga harga minyak sawit tetap lebih tinggi dibandingkan minyak kedelai dan minyak bunga matahari, kata Ahmad Parveez.

Meskipun harga minyak sawit yang lebih mahal dapat mengurangi permintaan di pasar yang sensitif terhadap harga seperti India, ia memperkirakan harga akan tetap stabil hingga pasokan membaik.

Baca Juga: Bank Sentral Indonesia, Malaysia dan Thailand Perkuat Aturan Transaksi Mata Uang

Meski menghadapi tantangan di awal tahun ini, Malaysia diperkirakan akan meningkatkan produksi minyak sawit menjadi 19,5 juta ton pada 2025, naik dari 19,34 juta ton tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didukung oleh ketersediaan tenaga kerja yang lebih baik serta perbaikan berkelanjutan dalam praktik pertanian, tambahnya.

Selanjutnya: Bybit Diretas Rp 24 Triliun, Investor Panik Ramai-ramai Tarik Dana Besar-besaran!

Menarik Dibaca: Promo KFC Super Berkah 24 Februari-6 April, Ada 2 Paket Hemat Mulai Rp 49.000-an



TERBARU

[X]
×