kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Studi Baru, Penyintas Omicron Bisa Terinfeksi Covid-19 Kembali


Selasa, 21 Juni 2022 / 06:44 WIB
Studi Baru, Penyintas Omicron Bisa Terinfeksi Covid-19 Kembali
ILUSTRASI. Studi Baru, Penyintas Omicron Bisa Terinfeksi Covid-19 Kembali


Sumber: covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Shanghai. Waspada terhadap penularan virus corona Omicron subvarian BA.4 dan BA.5. Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menginfeksi ulang penyintas Omicron varian awal. Bahkan meskipun penyintas tersebut sudah mendapat vaksin Covid-19, tetap bisa terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5.

Dilansir dari Kompas.com, sebuah temuan baru menunjukkan, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 varian paling awal Omicron masih bisa infeksi ulang. Diketahui, mereka rentan terinfeksi ulang dengan versi Omicron yang lebih baru, bahkan jika telah divaksin tiga dosis.

Studi menemukan, pasien yang divaksinasi dengan infeksi terobosan Omicron BA.1 mengembangkan antibodi yang dapat menetralkan virus itu ditambah SARS-CoV-2 asli.

Mampu menghindari antibodi

Subvarian Omicron yang beredar saat ini memiliki mutasi yang memungkinkan mereka menghindari antibodi tersebut. Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti dari China dan melaporkannya di jurnal Nature pada Jumat (17/6/2022), dikutip dari Straits Times. Sebagai informasi, Omicron BA.2.12.1 yang menyebabkan sebagian besar infeksi di AS.

Sementara varian BA.4 dan BA.5 yang mencakup lebih dari 21 persen kasus baru di AS, mengandung mutasi yang tidak ada di subvarian Omicron BA.1 dan BA.2. "Subvarian yang lebih baru ini menghindari antibodi penetralisir yang ditimbulkan oleh infeksi dan vaksin Covid-19," tulis peneliti.

Obat antibodi monoklonal bebtelovimab dari Eli Lilly and cilgavimab, komponen Evusheld AstraZeneca, masih dapat secara efektif menetralkan BA.2.12.1 dan BA.4/BA.5. Sementara vaksin berdasarkan virus BA.1 seperti yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna mungkin tidak mencapai perlindungan luas terhadap varian Omicron baru.

Baca Juga: Cara Mencegah Omicron yang Membuat Kasus Covid-19 Terus Meningkat

Respons kekebalan Penelitian sebelumnya yang belum menjalani tinjauan sejawat menunjukkan, orang tidak divaksinasi yang terinfeksi Omicron tidak mungkin mengembangkan respons kekebalan yang akan melindungi mereka dari varian Covid-19 lain.

"Meskipun menghindari kekebalan, harapannya adalah bahwa vaksin masih dapat melindungi terhadap penyakit serius," kata peneliti penyakit menular di Yale School of Medicine in New Haven, Connecticut, Dr Onyema Ogbuagu.

"Jika membutuhkan suntikan booster, Anda bisa mendapatkannya," sambungnya. Untuk menjaga tingkat antibodi Covid-19 yang beredar dalam darah, menurutnya penting untuk tetap up to date dengan vaksin.

Sementara itu, peneliti mikrobiologi dan penyakit menular di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City, Dr Adolfo Garcia-Sastre mengatakan, perlindungan yang lebih baik dapat dilihat dengan vaksin yang menargetkan beberapa jenis virus.

Bisa juga vaksin intranasal yang akan meningkatkan perlindungan dari infeksi dengan menghasilkan kekebalan di lapisan hidung. Menurutnya, varian baru mungkin telah mengambil alih pada saat satu varian vaksin spesifik tersedia.

Kasus Covid-19 di Indonesia

Omicron BA.4 dan BA.5 diduga telah menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Belakangan ini, kasus Covid-19 baru di Indonesia bertambah lebih dari 1.000 orang per hari.

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Senin (20/6) ada tambahan 1.180 kasus baru corona. Dengan demikian, total ada 6.069.255 kasus positif Covid-19 sejak pandemi corona terjadi mulai Maret 2022.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 bertambah 667 orang sehingga menjadi sebanyak 5.903.461 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 8 orang menjadi sebanyak 156.695 orang. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 9.099 kasus, bertambah 505 dari sehari sebelumnya.

 Kasus baru Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang tajam pada pertengahan Juni 2022 ini. Dimulai hari Senin 13 Juni 2022, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 591 kasus baru. Lalu pada Selasa 14 Juni 2022, ada tambahan 930 kasus baru positif Covid-19 di Indonesia.

Kemudian pada Rabu (15/6) ada tambahan 1.242 kasus baru Covid-19. Sedangkan pada Kamis (16/6) ada tambahan 1.173 kasus baru Covid-19. Pada 19 Juni 2022, penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.167 orang.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×