kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Suku Bunga KPR AS Naik ke Level Tertinggi dalam 22 Tahun Sebesar 7,41%


Kamis, 28 September 2023 / 15:10 WIB
Suku Bunga KPR AS Naik ke Level Tertinggi dalam 22 Tahun Sebesar 7,41%
ILUSTRASI. Tingkat suku bunga hipotek atau kredit pemilikan rumah (KPR) di Amerika Serikat (AS) pada minggu lalu melonjak ke level tertinggi. REUTERS/Lucas Jackson


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat suku bunga hipotek atau kredit pemilikan rumah (KPR) di Amerika Serikat (AS) pada minggu lalu melonjak ke level tertinggi sejak tahun 2000, sehingga berdampak pada permintaan pembelian rumah yang sudah tertekan.

Dikutip dari Bloomberg, suku bunga kontrak untuk KPR tetap 30 tahun naik 10 basis poin menjadi 7,41% pada pekan yang berakhir 22 September, menurut data yang dirilis oleh Mortgage Bankers Association. Akibatnya, indeks permohonan pembelian rumah turun menjadi 144,8, salah satu angka terendah dalam beberapa dekade.

Kenaikan biaya pinjaman baru-baru ini membuat pasar perumahan yang sudah menjadi salah satu pasar yang paling tidak terjangkau menjadi lebih buruk lagi. Meskipun pembiayaan meningkat, harga rumah terus meningkat di tengah terbatasnya pasokan rumah untuk dijual.

Baca Juga: Harapan China Kebut Ekonomi AS Pupus

Salah satu alasan kurangnya persediaan adalah banyak pemilik rumah yang tidak ingin pindah di tengah kondisi suku bunga tinggi saat ini. Pindah akan menyebabkan mereka kehilangan suku bunga KPR yang lebih rendah seperti yang mereka kunci beberapa tahun sebelumnya.

Para pembangun telah turun tangan untuk mengisi kembali persediaan perumahan dan menawarkan insentif untuk memikat calon pembeli ke pasar konstruksi baru. Namun ketika biaya pinjaman begitu tinggi, hanya sedikit permintaan yang dapat mereka tarik.

Indikator keseluruhan permohonan KPR, termasuk aktivitas refinancing juga menurun.

Baca Juga: Ekonomi China Berada dalam Kondisi Sangat Buruk, Apa yang Salah?

Suku bunga KPR sepertinya tidak akan mengalami perbaikan dalam waktu dekat. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan pekan lalu bahwa bank sentral akan terus menaikkan biaya pinjaman dan dapat mendorong biaya pinjaman lebih tinggi jika inflasi gagal kembali ke target 2%.

Survei tersebut, yang dilakukan setiap minggu sejak tahun 1990, menggunakan tanggapan dari bankir KPR, bank komersial, dan penghematan. Data tersebut mencakup lebih dari 75% dari seluruh permohonan pinjaman KPR perumahan ritel di Amerika Serikat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×