Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Tindakan keras terhadap pengunjuk rasa Hong Kong juga dapat mempersulit penyelesaian kesepakatan.
Senat AS mengeluarkan undang-undang pada Selasa malam mengecam tindakan keras dan menjanjikan dukungan untuk Hong Kong, yang segera dikritik oleh China.
"Tindakan keras terhadap pengunjuk rasa di Hong Kong yang diarahkan China mengurangi kemungkinan kesepakatan," kata Whiton.
"Apakah Xi benar-benar akan diundang untuk beramah tamah dengan presiden saat para polisi memukul mahasiswa di Hong Kong?"
Negosiasi juga diperumit oleh konflik Gedung Putih tentang pendekatan terbaik ke China dan oleh fakta bahwa Trump bisa memveto kesepakatan yang telah disetujui pada menit terakhir.
"China harus membuat kesepakatan yang saya sukai," kata Trump dalam pertemuan kabinet Selasa (19/11).
Baca Juga: Tanpa kesepakatan perdagangan dengan China, Trump: AS akan menaikkan tarif
"Jika kita tidak membuat kesepakatan dengan China, saya hanya akan menaikkan tarif lebih tinggi," katanya.
Beberapa pakar perdagangan dan China menjelaskan tentang perundingan itu kepada Reuters bahwa mereka masih optimistis kesepakatan akan muncul dalam beberapa pekan ke depan, dan Trump mengatakan pada Rabu bahwa timnya terus berunding dengan China.
Media pemerintah China Xinhua menggambarkan panggilan telepon antara Mnuchin, Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada Sabtu lalu konstruktif.
Pemerintah AS juga mulai mengeluarkan lisensi kepada beberapa perusahaan untuk memasuk barang ke Huawei Technologies Co Ltd, produsen alat telekomunikasi terbesar di dunia yang masuk daftar hitam AS.
Meski demikian, para pakar media China juga mengatakan kini mereka pesimis terhadap adanya kesepakatan.
"Beberapa orang China percaya bahwa China dan AS dapat mencapai kesepakatan segera," jelas Hu Xijin, editor tabloid China Global Times dalam cuitannya di Twitter Rabu (20/11).
Hu menggambarkan perannya di sini menyuarakan apa yang pejabat Beijing inin katakan di depan umum. Dalam cuitannya, Hu menyimpulkan bahwa China ingin kesepakatan tetapi siap untuk skenario terburuk, yakni perang dagang berkepanjangan.