Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro
TOKYO. Pertama kali dalam 19 tahun, Sumitomo Mitsui Banking Corp menaikkan gaji karyawan. Keputusan ini didorong oleh pemulihan ekonomi Jepang yang turut mendongkrak laba perusahaan.
Anak usaha Sumitomo Mitsui Financial Group Inc ini akan menaikkan gaji pokok 0,5%. Kebijakan ini berlaku 1 April 2014. Besaran kenaikan gaji itu sesuai permintaan serikat pekerja. Jurubicara Sumitomo Mitsui Banking, Tomoyuki Narita, menyatakan Sumitomo juga akan menaikkan bonus sebesar 5%.
Keputusan pemilik Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) itu mengikuti langkah perusahaan lain, seperti Toyota Motor Corp dan Hitachi Ltd. Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, minta perusahaan menaikkan gaji karyawan agar pemulihan ekonomi berlanjut. Jika penghasilan tak bertambah, belanja rumahtangga Jepang melemah. Ini lantaran di saat yang sama pemerintah memproyeksikan inflasi 2% dan menaikkan pajak penjualan mulai awal April tahun ini.
"Kenaikan gaji ideal bagi perekonomian Jepang karena negara ini harus memacu konsumsi," ungkap Nana Otsuki, analis Merrill Lynch, Kamis (27/3).
Namun, dia menilai kenaikan 0,5% terlalu kecil jika dibandingkan dengan target inflasi Jepang. Tapi keputusan itu mencerminkan prospek pendapatan industri perbankan di Negeri Sakura.
Perbankan Jepang menghentikan kebijakan menaikkan gaji pertengahan 1990-an. Hal ini setelah kredit macet melonjak, dan deflasi merongrong ekonomi akibat gelembung (bubble) di pasar saham dan properti. Krisis keuangan global pada 2008 memperparah kondisi.
Bukan hanya Sumitomo, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Mizuho Financial Group Inc juga siap menaikkan gaji sebesar 5%, tulis suratkabar Nikkei.
Kinerja keuangan ketiga bank ini juga positif selama sembilan bulan pertama tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2014. Di periode tersebut, ketiga bank meraih laba bersih gabungan ¥ 2,1 triliun atau US$ 20 miliar. Angka ini setara 93% dari target laba bersih gabungan setahun penuh yang sebesar ¥ 2,26 triliun.
Sumitomo Mitsui, misalnya, mencatatkan total laba bersih di sembilan bulan pertama ¥ 704,7 miliar atau 94% dari target setahun penuh ¥ 750 miliar. Harga saham Sumitomo menyusut 1,7% menjadi ¥ 4.136 di Tokyo. Adapun Topix Banks Index turun 0,8%.
Harga konsumer Jepang meningkat lantaran Bank of Japan memompa uang tunai ke pasar untuk mengakhiri deflasi yang terjadi lebih dari satu dekade. Inflasi Jepang pada Januari 2014 sebesar 1,3%, tertinggi sejak Oktober tahun 2008.