kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suplai terbatas, penjualan rumah di AS turun 4,9%


Rabu, 25 Februari 2015 / 10:22 WIB
Suplai terbatas, penjualan rumah di AS turun 4,9%
ILUSTRASI. Piutang pembiayaan modal kerja hingga Juli 2023 tumbuh 28,37% secara tahunan menjadi Rp 42,83 triliun.


Sumber: Reuters | Editor: Hendra Gunawan

WASHINGTON. Pasar properti di Amerika Serikat (AS) masih sepi. Pada Januari 2015, penjualan rumah di AS terjun ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir, sebuah kemunduran yang mampu membuyarkan harapan pulihnya pasar properti AS.

The National Association of Realtors melaporkan, penjualan rumah AS turun 4,9% secara tahunan menjadi 4,82 juta unit di bulan Januari 2015. Angka ini juga lebih buruk ketimbang proyeksi ekonom yakni  4,97 juta unit.  "Penjualan rumah menemui jalan terjal menuju pemulihan," ujar Patrick Newport, ekonom IHS Global Insight, Massachusetts seperti dikutip Reuters.

Pulihnya pasar tenaga kerja di AS diharapkan memicu pertumbuhan upah dan menarik minat pembeli rumah pertama. Namun, sejauh ini, pemulihan pasar properti masih tetap lamban.

"Dengan pasar tenaga kerja yang membaik, kami berharap pemulihan pasar perumahan mendapatkan momentum positif dalam beberapa bulan mendatang," ujar Milan Mulraine, Deputi Kepala Ekonom TD Securities, New York.

Meskipun tingkat suku bunga kepemilikan rumah (KPR) tenor 30 tahun turun ke tingkat paling rendah dalam 20 bulan, penjualan rumah di empat wilayah Amerika Serikat masih suram.

Kurangnya pasokan membuat harga rumah meningkat dan mempengaruhi minat pembeli rumah pertama. Pada Januari tahun ini, harga rumah lebih tinggi sekitar 6,2% ketimbang periode yang sama tahun 2014.

Di awal tahun ini, persediaan rumah yang tidak terjual di pasar menurun 0,5% ketimbang periode yang sama tahun lalu yakni 1,87 juta unit. Ini merupakan penurunan kedua secara year on year (yoy). Menurut Realtors, pasokan rumah seharusnya naik 10%.Pada bulan lalu, pangsa pasar pembelian rumah pertama turun menjadi 28%, terendah sejak Juni 2014.

"Kenaikan harga rumah hanya menghambat pembelian rumah pertama karena harga naik lebih cepat daripada kenaikan upah," ujar Sophia Kearney-Lederman, ekonom FTN Financial, New York.

Bank Sentral AS secara konsisten menggambarkan pasar perumahan AS sebagai sektor yang paling lambat pulih. Dalam risalah pertemuan The Fed, 27 Januari - 28 Januari 2015 menyarankan supaya para pembuat kebijakan tidak terburu-buru menaikkan suku bunga.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×