kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surplus neraca perdagangan Jepang US$ 11,9 miliar


Rabu, 11 November 2015 / 06:17 WIB
Surplus neraca perdagangan Jepang US$ 11,9 miliar


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Transaksi neraca berjalan Jepang pada bulan September 2015 surplus sebanyak ¥ 1,5 triliun atau setara US$ 11,9 miliar. Surplus tersebut lebih banyak disebabkan penurunan harga minyak dunia serta pelemahan nilai tukar yen yang mengakibatkan produk-produk asal Jepang kini memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar internasional.

Hal ini disampaikan Kementerian Keuangan Jepang pada paparannya Selasa (10/11), seperti diberitakan Bloomberg. Meski begiru, perolehan surplus transaksi berjalan Jepang itu lebih rendah dari hasil survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom, yang memperkirakan surplus sebesar ¥ 2,15 triliun.

Efek pelemahan yen ternyata juga memicu pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Negeri Sakura. Alhasil, pendapatan dari sektor pariwisata pun semakin membesar.

Data Japan National Tourism Organization atau organisasi pariwisata nasional Jepang menyebutkan, pada bulan September 2015 saja, kunjungan wisatawan melonjak 47% dari September 2014 menjadi 1,61 juta orang. Jepang pun kembali diuntungkan dengan penurunan beban energi yang disebabkan koreksi harga minyak dunia.

Efeknya adalah akumulasi keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan di Jepang kian menjulang. Akumulasi dana ini selanjutnya menjadi senjata bagi aksi korporasi mereka dalam upaya meningkatkan anggaran investasi.

Tak ketinggalan, karyawan juga ikut menimatinya dari kenaikan upah. "Surplus transaksi berjalan Jepang diprediksi akan terus meningkat, dan ini tentu hal positif bagi ekonomi Jepang," tutur Shinichiro Kobayashi, ekonom Mitsubishi UFJ Reserach and Consulting Co seperti dikutip Bloomberg.

Hingga saat ini, yen bergerak di kisaran ¥ 123,07 per dollar AS, atau terkoreksi sebanyak 8,5% bila dihitung sejak awal tahun. Namun kondisi positif ini bukannya tanpa tantangan.

Menurut Yusanari Ueno, Kepala Ekonom Mizuho Securities, rendahnya harga energi saat ini memang akan menjadi pendorong pertumbuhan surplus neraca perdagangan Jepang. Namun disisi lain, "Perlambatan ekonomi China dan negara berkembang akan tetap menjadi faktor negarif," terang Ueno seperti dikutip AFP.

Sebelumnya neraca perdagangan Jepang sempat terpukul akibat kebutuhan besar energi dari minyak pasca tragedi nuklir Fukushima pada tahun 2011 silam. Di sisi lain, Ueno juga optimistis, hasil investasi Jepang di luar negeri juga akan terus mencetak pertumbuhan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×