kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Survei: Perlambatan ekonomi China akan menular ke Asia, hanya RI yang mampu bertahan


Rabu, 26 Februari 2020 / 09:20 WIB
Survei: Perlambatan ekonomi China akan menular ke Asia, hanya RI yang mampu bertahan
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat petikemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta (14/11). . KONTAN/Muradi


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Efek ekonomi dari wabah virus corona kemungkinan akan menular hingga di luar China, terutama Asia. Pasalnya, hasil polling Reuters menunjukkan, sebagian besar ekonomi utama di wilayah tersebut diperkirakan akan melambat secara signifikan, berhenti tumbuh, atau mengalami penyusutan pada kuartal ini. 

Banyak ekonomi Asia, yang baru pulih dari efek sengketa perdagangan AS yang berlangsung 18 bulan lamanya, kembali dihantam oleh wabah virus corona.

Wabah ini mengganggu rantai pasokan global yang menjadi andalan sebagian besar negara untuk perdagangan. Alhasil, kegiatan ekonomi cenderung melambat, meski pada tingkatan yang berbeda-beda.

Baca Juga: Bursa Asia jatuh mengikuti jejak Wall Street karena kekhawatiran virus corona

Prediksi para ekonom yang disurvei pada 19-25 Februari menunjukkan bahwa Australia, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, dan Thailand, kesemuanya akan menunjukkan kinerja terburuk mereka selama bertahun-tahun pada kuartal pertama. Hanya Indonesia yang diperkirakan akan tetap bertahan.

Hasil jajak pendapat Reuters ini hampir serupa dengan survei yang dilakukan seminggu lalu. Survei tersebut menunjukkan, ekonomi China akan tumbuh pada laju paling lambat sejak krisis keuangan di kuartal satu, dengan skenario kasus terburuk menunjukkan level pertumbuhan 3,5%. Angka  itu hampir setengah dari pertumbuhan 6,0% yang dilaporkan pada kuartal keempat tahun 2019. 

Baca Juga: Sandiaga: Indonesia masih negara berkembang, belum berpenghasilan tinggi

"Kasus dasar dengan cepat bergeser dari 'Bad', yang berarti hanya China yang terkena dampak, ke 'Ugly', di mana baik negara-negara berkembang di Asia dan negara-negara maju melihat melonjaknya tingkat infeksi dan kematian," kata Michael Every, kepala penelitian pasar keuangan untuk Asia- Pasifik di Rabobank di Hong Kong kepada Reuters.

"Dampaknya cenderung menyerupai krisis keuangan global 2008-2009 lebih dari wabah SARS pada tahun 2003," tambah Every.

Baca Juga: Ini daftar event olahraga internasional yang tertunda gara-gara wabah corona



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×