Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ketakutan di pasar keuangan itu jelas terlihat pada hari Senin, di mana pasar saham dunia menukik ke level terendah dua tahun karena lonjakan infeksi virus di luar daratan China memicu kekhawatiran akan pandemi global.
Kedekatan dengan China dan hubungan dagang di kawasan itu berarti segala dampak dari perlambatan ekonomi China mungkin dirasakan di seluruh kawasan.
Baca Juga: Singapura bisa menurunkan level DORSCON virus corona, jika...
Sementara, kenaikan kembali pada kuartal berikutnya diperkirakan akan dialami oleh sebagian besar ekonomi Asia utama yang disurvei. Lebih dari tiga perempat ekonom, atau 57 dari 77 ekonom, yang menjawab pertanyaan tambahan memprediksi pertumbuhan di negara-negara Asia lainnya meningkat di kuartal kedua.
Sementara Korea Selatan adalah yang negara dengan perekonomian paling terpukul oleh virus di luar China. Menurut para analis, dampaknya terhadap ekonomi sejauh ini tampak minim. Analis memperkirakan, ekonomi Korsel akan tumbuh 2,1% pada kuartal pertama, turun hanya 0,4 poin persentase dari jajak pendapat Januari Reuters.
Baca Juga: Pemerintah beri insentif demi cegah efek corona, ekonom Core: Sektor manufaktur butuh
Singapura, kota pelabuhan dan mitra dagang utama China, diperkirakan akan mengalami kontraksi 0,6% pada kuartal ini. Ini akan menjadi kontraksi yang pertama sejak resesi 2009 setelah krisis keuangan global.
“Dampak dari virus corona terhadap ekonomi di Asia berpotensi sangat besar, karena pariwisata di kawasan ini terpukul. Tampak dari hotel yang sepi, hingga bandara yang kosong. Hal ini akan berdampak besar terhadap ekonomi di kawasan Asia,” kata Robert Carnell, kepala ekonom dan kepala penelitian ING untuk Asia-Pasifik di Singapura.
Baca Juga: Pemerintah beri stimulus untuk cegah dampak virus corona, begini kata ekonom BCA
"Jika ini tidak terdengar cukup menakutkan, ingatlah bahwa pariwisata hanyalah salah satu sektor melalui mana virus corona dapat melemahkan pertumbuhan PDB negara-negara Asia yang bergulat dengan epidemi ini."
Ekonomi Thailand dan Taiwan diperkirakan akan tumbuh sekitar 0,2% dan 1,3% di kuartal pertama, terendah dalam hampir setengah dekade.