Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pemerintah Malaysia sedang menyelidiki keamanan susu formula bayi setelah menyita ratusan paket produk palsu.
Produsen susu Mead Johnson mengatakan barang palsu tersebut menirukan produk Enfalac A + Step 1.
Saat ini, Pemerintah Malaysia sedang menguji susu bubuk setelah adanya laporan dari orang tua yang mengatakan anak-anak mereka menderita demam dan ruam setelah mengkonsumsi produk palsu tersebut.
Namun pihak berwenang belum menerima laporan adanya penyakit akibat hal ini.
Melansir BBC, pihak berwenang Malaysia menyita 210 kotak susu formula palsu pada Minggu (10/12). Produk tersebut langsung ditarik dari apotek dan toko serba ada di wilayah Johor Bahru.
Kementerian perdagangan dalam negeri, koperasi dan konsumerisme Malaysia mengatakan mereka saat ini tengah menunggu hasil pengujian susu formula yang disita.
"Kami akan mengumumkan dan mempermalukan siapa pun pihak-pihak yang berada di balik kejadian ini," kata menteri Datuk Seri Hamzah Zainuddin pada Rabu (13/12).
Dia menyarankan orang tua agar berhati-hati saat membeli susu bubuk formula, dan berusaha untuk mencari fitur yang bisa membedakan antara produk asli dan produk palsu.
Informasi saja, kekhawatiran ini terkait dengan produk Enfalac A + Step 1 produksi Mead Johnson dalam kemasan 1,8 kg, yang berisi tiga kemasan foil di setiap kotak.
Mead Johnson mengatakan bahwa produk palsu dapat diidentifikasi dengan memeriksa kantong foil di dalam kotak. Untuk yang asli, kantong Enfalac A + Step 1 "sedikit menggembung".
Paket palsu "sangat pas" dan memiliki "lipatan tajam yang khas di kedua sisi".
Laporan media mengatakan orang tua telah mengklaim anak-anak mereka yang mungkin diberi minum susu produk imitasi menderita ruam dan demam.
Namun pada Rabu, kementerian kesehatan mengatakan belum menerima laporan penyakit akibat konsumsi susu formula imitasi.
Awal pekan ini, produsen susu formula bayi asal Prancis Lactalis memerintahkan penarikan kembali produk secara global atas kekhawatiran kontaminasi salmonella.
Penarikan kembali -yang mencakup ratusan produk susu bubuk bayi- mempengaruhi ekspor barang ke negara-negara termasuk Inggris, China dan Pakistan.
