Reporter: Dyah Megasari |
NEW YORK. Google tak pandang bulu dalam berekspansi. Buktinya, perusahaan kecil dengan nilai US$ 30 saja dicaplok.
Adalah layanan penghimpun berita Wavii yang pada akhirnya masuk ke dalam keluarga Google. Wavii, yang diluncurkan tahun lalu, memberikan tampilan berita yang dapat disesuaikan oleh pembaca. Layanan ini juga dapat merangkum kumpulan berita, tweet, dan blog sesuai dengan ketertarikan pengguna.
Baik Google dan Wavii tidak merilis secara resmi nilai akuisisi tersebut, tetapi berbagai laporan menyebut nilainya mencapai US$30 juta.
Layanan yang dibuat oleh mantan pekerja Amazon dan Microsoft ini dapat diakses lewat internet dan aplikasi ponsel, serta terintegrasi dengan Facebook.
Menurut keterangan di situsnya, Wavii mengklaim ide dasar layanan ini adalah untuk merangkum semua hal yang dianggap penting dalam news feed atau pasokan berita yang dapat disesuaikan.
"Kami tahu bahwa kami menyukai hal yang telah dilakukan Facebook, merangkum segala hal yang kawan kita lakukan dengan tampilan sederhana, pasokan terstruktur, dan menambah foto dan peristiwa terkait," jelasnya.
"Mengapa kita tidak bisa membuat kumpulan berita tampil seperti itu?"
"Wavii memberikan solusi dengan membuat feed sejenis yang dapat merangkum tiap topik dalam berita yang mungkin Anda ingin ikuti."
Selain memungkinkan pengguna untuk paling tidak memilih 12 topik yang diinginkan, Wavvi juga mendeteksi kesukaan mereka berdasarkan kegiatan Facebook mereka pada masa lalu.
Penghimpunan berita ini mampu memproses 1.000 artikel per menit dan menyimpulkan yang paling penting kepada pengguna dengan pasokan berita yang sudah disesuaikan dengan kemauan pengguna.
Selain Google, perusahaan teknologi Yahoo bulan lalu juga telah mengambil alih layanan penghimpun berita, Summly, dengan nilai sekitar puluhan juta poundsterling.