kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tahan nelayan Tiongkok, China minta Malaysia selidiki kasus secara adil


Senin, 12 Oktober 2020 / 21:13 WIB
Tahan nelayan Tiongkok, China minta Malaysia selidiki kasus secara adil
ILUSTRASI. Uang kertas Ringgit Malaysia terlihat di foto ilustrasi ini, 1 Juni 2017.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China meminta Malaysia untuk "menyelidiki secara adil" kasus-kasus nelayan Tiongkok yang ditahan karena diduga beroperasi secara ilegal di perairan negeri jiran.

China telah mengirim personel untuk mengunjungi awak kapal yang ditahan dari enam kapal yang disita Malaysia pada Jumat (9/10) pekan lalu dan memberi mereka alat pelindung diri juga bantuan lainnya

"Kami telah meminta pihak Malaysia untuk menyelidiki kasus ini secara adil sesuai dengan hukum, melindungi hak dan kepentingan sah dari warga China yang terlibat, dan melaporkan kemajuan penyelidikan pada waktu yang tepat," kata juru bicara kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, Senin (12/10), seperti dikutip Channel News Asia.

Malaysia adalah salah satu negara yang melakukan klaim yang tumpang tindih dengan China atas wilayah dan sumber daya di Laut China Selatan, dan berusaha untuk menekan penangkapan ikan ilegal China.

Baca Juga: Masuk wilayah tanpa izin, Malaysia menahan 60 warga negara China dan enam kapal

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, jalur air strategis yang kaya ikan potensi sumber daya migas, sebagai miliknya.

Pejabat Malaysia mengatakan, 60 nelayan China ditangkap karena tidak memiliki izin dan berlabuh secara ilegal di dua lokasi terpisah di perairan Malyasia pada Jumat (9/10) pagi. Mereka menghadapi denda dan kemungkinan hukuman penjara.

Selanjutnya: Masalah Laut China Selatan dengan Tiongkok, Malaysia: Solidaritas ASEAN harus kuat



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×