Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis hari ini, Hyundai Steel Co. mengatakan tingkat ekspor baja ke Timur Tengah diperkirakan melonjak sebesar 64% tahun depan. Hal itu disebabkan semakin meningkatnya permintaan bahan baku material konstruksi dari negara-negara produsen minyak tersebut.
Hyundai Steel memprediksi, pengiriman baja ke kawasan Timur Tengah pada 2009 akan mengalami peningkatan menjadi 900.000 ton. Jumlah tersebut setara dengan US$ 1,1 miliar. Tahun ini, jumlah ekspor ke kawasan tersebut hanya mencapai 550.000 ton. Menurut Hyundai Steel, jumlah ekspor tahun ini meningkat 50% dari pengiriman baja pada tahun lalu.
“Kami berharap, adanya peningkatan ekspor ke Timur Tengah akan memberikan kontribusi yang signifikan pada laba perusahaan karena harga jual baja di sana cukuo tinggi,” jelas manajemen Hyundai Steel.
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan baja kedua terbesar di Korea Selatan ini juga akan membuka jalur distribusi di Timur Tengah.
Tahun ini, Hyundai Steel menaikkan harga jual baja sebesar 76%. Hal itu dilakukan mengimbangi kenaikan bahan baku material lain yang juga mengalami peningkatan.
Tingginya harga minyak telah mendorong dilakukannya investasi oleh negara-negara produsen minyak dan gas di Timur Tengah. Apalagi mereka juga meningkatkan produksinya. Kontrak harga minyak mentah, yang sempat menembus rekor pada Juli lalu, saat ini harga rata-ratanya berada pada level US$ 113 per barel. Harga tersebut masih lebih tinggi 57% dibanding tahun lalu.