Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah merayakan kemenangan Donald Trump pada masa jabatan presiden keduanya dengan pesta dan pertunjukan Snoop Dogg di acara pra-inaugurasi pada Januari 2025, industri kripto berhasil mencatat sejumlah kemenangan legislatif dan regulasi penting sepanjang tahun.
Namun, euforia tersebut kemungkinan tidak akan berlanjut ke 2026.
Kemenangan Kripto di Era Trump
Di bawah pemerintahan kedua yang pro-kripto ini, beberapa pencapaian terbesar industri antara lain:
-
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dengan cepat mencabut pedoman akuntansi kripto yang ketat dan membatalkan gugatan era Biden terhadap perusahaan seperti Coinbase (COIN.O), Binance, dan lainnya.
-
Disahkannya undang-undang landmark yang menciptakan aturan federal bagi token kripto yang dipatok pada dolar AS.
-
Regulator perbankan utama melonggarkan aturan terkait kegiatan bank dengan kripto dan menyetujui lisensi bank bersyarat bagi perusahaan kripto.
-
Trump membangun cadangan Bitcoin, sementara SEC menyetujui sejumlah produk kripto baru.
Kebijakan ini mendorong harga Bitcoin mencapai puncak baru tahun ini dan membuka jalan bagi adopsi kripto yang lebih luas, meskipun memunculkan kekhawatiran dari sejumlah pengkritik terkait risiko investor dan sistemik.
Tantangan yang Masih Mengintai
Meskipun ada kemenangan besar, legislasi terkait struktur pasar kripto dan pengecualian tertentu dari aturan SEC yang seharusnya menyelesaikan masalah inti industri masih menunggu.
Baca Juga: Kejar Ambisi Everything App, Coinbase Resmi Masuk Bisnis Saham dan Prediction Market
Hal ini menimbulkan ketidakpastian yang bisa mengurangi semangat perayaan industri, menurut beberapa eksekutif yang berbicara di acara Reuters NEXT awal bulan ini.
"Tahun ini menjadi tahun yang baik untuk kripto ... meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujar Miller Whitehouse-Levine, CEO Solana Policy Institute, yang mempromosikan kebijakan untuk kemajuan jaringan blockchain.
Trump dan “Presiden Kripto”
Trump memposisikan dirinya sebagai “crypto president” dan bisnis kripto keluarga Trump turut mendorong sektor ini ke arus utama, menurut eksekutif industri.
Pada hari-hari awal kepresidenannya, SEC segera menghentikan penindakan yang telah berlangsung bertahun-tahun terhadap puluhan perusahaan kripto yang dianggap seharusnya terdaftar di SEC. Industri menilai gugatan tersebut tidak adil karena sebagian besar token kripto lebih mirip komoditas daripada sekuritas.
Untuk memastikan posisi itu tertulis dalam hukum, perusahaan dan eksekutif kripto menyumbangkan lebih dari US$245 juta selama siklus pemilu 2024 untuk mendukung kandidat pro-kripto termasuk Trump.
Pada Juli 2025, Dewan Perwakilan AS menyetujui rancangan undang-undang yang akan mendefinisikan kapan token adalah sekuritas, komoditas, atau kategori lainnya, memberikan kejelasan hukum yang lama dinantikan.
Namun, rancangan ini terhenti di Senat, karena anggota parlemen masih terpecah terkait ketentuan anti-pencucian uang dan persyaratan untuk platform DeFi (decentralized finance).
"Gajah besar di ruangan ini adalah industri telah menghabiskan jutaan dolar untuk meloloskan legislasi ini," kata Sheila Warren, CEO Project Liberty Institute, menyoroti ketidakpastian pencapaian legislasi utama tersebut.
Baca Juga: Strategy Kembali Borong Bitcoin, Nilai Aset Kripto Tembus US$60 Miliar
Dengan fokus Kongres yang sudah beralih ke pemilu pertengahan 2026, termasuk kemungkinan Demokrat mengambil alih DPR, rancangan ini mungkin tidak menjadi undang-undang, menurut para pelobi.
Upaya Regulasi dan Ekspektasi Industri
Sementara itu, perusahaan kripto fokus pada perbaikan regulasi, termasuk ekspektasi dari “innovation exemption” SEC yang dijanjikan. Mantan ketua SEC di era Trump, Paul Atkins, menyebut kerangka ini akan memungkinkan perusahaan kripto meluncurkan model bisnis baru tanpa takut dituntut.
Selain itu, koordinasi yang lebih baik antara SEC dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) diharapkan dapat menyederhanakan pengawasan produk kripto. Proses ini diperkirakan akan berjalan setelah pengangkatan calon ketua CFTC, Michael Selig, yang saat ini menjadi penasihat Atkins, disetujui oleh Senat.
"Ini sudah berdampak," ujar Les Borsai, salah satu pendiri Wave Digital Assets, merujuk pada perubahan kebijakan dan personel yang dihasilkan pemerintahan Trump. Dengan kejelasan yang meningkat, investor institusional diharapkan menjadi lebih nyaman memasuki pasar kripto.













