Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang dipimpin oleh Michael Saylor, Strategy (sebelumnya MicroStrategy), kembali melanjutkan strategi agresifnya dalam mengakumulasi Bitcoin (BTC).
Dalam sepekan terakhir, perusahaan tersebut menambah 10.645 BTC, memperluas eksposurnya terhadap aset kripto terbesar di dunia itu secara konsisten.
Berdasarkan riset Finbold Research yang menganalisis pengungkapan pembelian Bitcoin Strategy sepanjang tahun 2025, perusahaan telah mengakuisisi total 223.800 BTC secara year to date (YTD).
Dari data pembelian mingguan dan laporan resmi perusahaan, akumulasi Bitcoin sepanjang 2025 tersebut dilakukan pada harga rata-rata tertimbang US$99.908 per BTC.
Pembelian Terbaru Hampir US$1 Miliar
Dalam akuisisi terbarunya yang diungkap melalui Form 8-K tertanggal 15 Desember 2025, Strategy membeli 10.645 Bitcoin dengan nilai sekitar US$980,3 juta, pada harga rata-rata US$92.098 per BTC.
Baca Juga: Bitcoin Berfluktuasi Jelang FOMC, Resistensi US$94.000 Masih Kuat dan Risiko Koreksi
Dengan transaksi ini, total kepemilikan Bitcoin Strategy meningkat menjadi 671.268 BTC, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemegang Bitcoin korporasi terbesar di dunia.
Pada harga pasar saat ini, nilai treasury Bitcoin Strategy diperkirakan mencapai sekitar US$60,05 miliar.
Sementara itu, harga beli rata-rata seumur hidup (lifetime average purchase price) perusahaan kini berada di level US$74.972 per BTC, yang berarti Strategy mencatat keuntungan belum terealisasi (unrealized profit) sekitar US$9,73 miliar, atau setara 19%.
Akumulasi Konsisten Sepanjang 2025
Perhitungan Finbold Research menunjukkan bahwa pembelian Bitcoin Strategy sepanjang 2025 setara dengan rata-rata 641 BTC per hari, atau sekitar 19.230 BTC per bulan dan 4.487 BTC per pekan dalam periode 6 Januari hingga 14 Desember 2025.
Secara per jam, perusahaan menambah hampir 27 Bitcoin, mencerminkan strategi akumulasi yang sangat konsisten, bukan pendekatan spekulatif yang mengandalkan timing pasar jangka pendek.
Membeli Bitcoin di 41 Pekan Berbeda
Sepanjang tahun ini, Strategy tercatat melakukan pembelian Bitcoin dalam 41 pekan pelaporan terpisah, dengan hanya satu pekan tanpa penambahan BTC. Data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tetap membeli Bitcoin baik saat harga menguat maupun ketika pasar bergerak dalam fase konsolidasi jangka pendek.
Pendekatan ini mempertegas pandangan jangka panjang Strategy yang menempatkan Bitcoin sebagai aset cadangan kas (treasury reserve asset), bukan sekadar instrumen trading.
Baca Juga: SpaceX Pindahkan 1.083 Bitcoin Senilai Rp1,6 Triliun, Ada Apa?
Menariknya, sebagian besar pembelian Bitcoin Strategy pada 2025 dilakukan di harga di atas US$100.000, termasuk beberapa akumulasi mingguan di kisaran US$110.000 hingga US$120.000 per BTC.
Meski demikian, basis biaya keseluruhan perusahaan tetap jauh di bawah harga pasar saat ini berkat akumulasi besar pada siklus sebelumnya, sehingga Strategy masih menikmati keuntungan belum terealisasi yang signifikan.
Tetap Jadi Pemain Kunci di Pasar Bitcoin Korporasi
Dengan 671.268 BTC di neraca keuangannya, Strategy tetap menjadi salah satu pemegang Bitcoin korporasi terbesar secara global. Di tengah dominasi narasi adopsi institusional melalui arus dana spot Bitcoin ETF sepanjang 2025, pembelian langsung dan konsisten oleh Strategy menjadi sumber permintaan independen yang signifikan bagi pasar Bitcoin.
Dengan lebih dari 223.000 BTC ditambahkan hanya dalam satu tahun pada harga rata-rata mendekati US$100.000, Strategy diperkirakan akan tetap menjadi figur sentral dalam lanskap kepemilikan Bitcoin korporasi menjelang tahun 2026.












