kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.869   -59,00   -0,35%
  • IDX 6.514   68,34   1,06%
  • KOMPAS100 937   10,07   1,09%
  • LQ45 729   7,43   1,03%
  • ISSI 208   1,90   0,92%
  • IDX30 378   2,49   0,66%
  • IDXHIDIV20 457   4,01   0,89%
  • IDX80 106   1,10   1,05%
  • IDXV30 112   1,03   0,93%
  • IDXQ30 124   0,63   0,51%

Tahun ini laba Samsung diprediksi turun


Kamis, 28 Januari 2016 / 17:04 WIB
Tahun ini laba Samsung diprediksi turun


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Dikky Setiawan

SEOUL. Awan gelap sepertinya masih akan menyelimuti kinerja Samsung Electronics di sepanjang tahun ini. Hingga akhir tahun lalu, laba bersih perusahaan perangkat elektronik dan smartphone yang berbasis di Korea Selatan tersebut tercatat tumbuh negatif 19%.

FT, media setempat melansir, penurunan laba bersih Samsung didorong oleh pertumbuhan negatif laba operasional divisi IT dan mobile. Padahal, divisi ini sendiri mendominasi total bisnis Samsung. Belakangan ini, pangsa pasar Samsung semakin tertekan karena bersaing dengan telepon pintar buatan Cina.

Di sisi lain, tagihan pajak penghasilan yang dibayarkan perusahaan meningkat tajam mencapai US$ 1,7 miliar dengan tambahan beban pada biaya non operasional. Tidak cuma itu, nilai sahamnya di perusahaan saudara mereka, yakni Samsung Card dan Samsung Display juga tergerus.

Beban keuangan ini telah mendorong pertumbuhan laba bersih Samsung menjadi negatif. Bahkan, peningkatan laba operasional tidak mampu mengangkat beban keuangan perseroan yang sudah terseok-seok. "Momentum smartphone cenderung mengalami perlambatan di sepanjang tahun," ujar juru bicara Samsung, kemarin.

Berdasarkan keterangan resminya, Samsung membukukan laba bersih sebesar 19 triliun won pada akhir tahun lalu. Pencapaian ini tercatat turun hampir 19% jika dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya, yakni 23,4 triliun won.

Adapun, laba operasionalnya masih bertumbuh 6% menjadi 26,4 triliun won dengan pendapatan negatif 3% menjadi hanya 200,7 triliun won. "Kami akan mempertahankan pendapatan tahun ini ditengah lingkungan bisnis yang sulit dan perlambataan pertumbuhan permintaan di tahun 2016," terang juru bicara Samsung tersebut.

ABCNews menulis, pemulihan laba bersih Samsung tidak mungkin berjalan pada separuh pertama tahun ini. Iklim bisnis yang berat telah menyeret perolehan laba perseroan rontok 40% menjadi 3,2 triliun won pada kuartal keempat tahun lalu. Realisasi ini jauh dari perkiraan sejumlah analis yang menyebut laba perseroan bisa tembus 5,1 triliun won.

Penurunan laba Samsung terjadi dalam dua tahun belakangan ini. Biang keladinya, penurunan permintaan global terhadap produk elektronik dan ponsel pintar racikan Samsung. Lihatlah, penjualan produk Samsung sendiri cuma tumbuh tipis 1% menjadi 53,3 triliun won pada kuartal terakhir tahun lalu.

Sebetulnya, perlambatan bisnis yang dialami Samsung juga dirasakan oleh Apple Inc. Perusahaan sejenis yang berbasis di Amerika Serikat ini melaporkan perolehan labanya awal pekan ini turun pertama kali dalam 13 tahun terakhir.

"Kondisi makro ekonomi yang lemah dan pasar yang lesu terhadap produk elektronik dan ponsel pintar akan menyulitkan kami untuk mempertahankan perolehan tahun lalu di tahun ini. Namun, kami berharap, iklim bisnis akan kondusif pada paruh kedua nanti," imbuh Robert Yi, Wakil Presiden Senior Samsung.

Garap bisnis semikonduktor

Persaingan pasar yang kelewat ketat di lini bisnis ponsel pintar membuat Samsung mengurungkan niat untuk menggenjot produksinya. Namun demikian, Samsung tidak diam diri berpangku tangan. Samsung melihat peluang untuk mengembangkan bisnis semikonduktor yang ia geluti.

Gayung bersambut. Bisnis sebagai produsen kartu memori chip Samsung pun melesat. Kinerjanya terdongkrak karena teknologinya yang mumpuni dan penjualannya laris manis. Samsung segera memimpin pasar yang didorong oleh kontrak kerja sama Samsung untuk memproduksi prosesor bagi ponsel pintar iPhone racikan Apple Inc.

Pun demikian, banyak pihak memperingatkan Samsung untuk tetap berhati-hati. Pasalnya, pangsa pasar smartphone dan personal computer (PC) masih terus melambat. Pasokan dan permintaan bahkan sudah tidak berimbang. Buktinya, kartu memori chip menyentuh harga terendah pada kuartal terakhir tahun lalu.



TERBARU

[X]
×