Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa pesawat tempur dan kapal perang China telah melakukan patroli tempur pertama di sekitar Taiwan pada awal Tahun Baru. Laporan ini muncul setelah Presiden Taiwan, Lai Ching-te, kembali menyatakan kesiapan untuk berdialog dengan Beijing.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, secara rutin mengirimkan pesawat dan kapal perang ke wilayah sekitar Taiwan. Dalam beberapa bulan terakhir, kegiatan ini sering disebut Taiwan sebagai "patroli kesiapan tempur bersama."
Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, sebanyak 22 pesawat militer China, termasuk jet tempur J-16, terdeteksi melakukan patroli kesiapan tempur bersama dengan kapal perang Tiongkok sejak Kamis pagi.
Baca Juga: Kali Pertama, Kantor Kepresidenan Taiwan Gelar Latihan Simulasi Darurat China
Pesawat-pesawat tersebut terbang di wilayah udara utara, barat, barat daya, dan timur Taiwan. Sebagai tanggapan, Taiwan mengerahkan pasukannya untuk berjaga-jaga.
Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan China belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.
Pada konferensi pers Tahun Baru, Presiden Lai menegaskan kembali keinginannya untuk membuka dialog dengan Beijing.
Meski demikian, usulan tersebut berulang kali ditolak oleh China, yang menyebut Lai sebagai "separatis." Tahun lalu, China bahkan menggelar dua kali simulasi perang di sekitar Taiwan.
Baca Juga: Taiwan Deteksi Balon Pengintai Milik China di Atas Laut, Pertama Kali Sejak April
Pada Rabu, Komando Teater Timur Tiongkok merilis video Tahun Baru di media sosial yang menampilkan kapal perang, pesawat tempur, serta jet tempur China yang tampak terbang di dekat pesawat patroli P-8 Poseidon milik Amerika Serikat di Selat Taiwan.
Video tersebut diiringi lagu "Chinese" yang dinyanyikan oleh Andy Lau, penyanyi terkenal asal Hong Kong, dan juga menampilkan rekaman kunjungan mahasiswa China ke Taiwan tahun lalu atas undangan mantan Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Lin Chia-lung, menyebut video itu sebagai bagian dari perang psikologis Tiongkok.
Baca Juga: Taiwan Bunyikan Alarm Kencang Terait Ancaman Militer Baru dari China
"Tentara Pembebasan Rakyat berupaya mengintimidasi Taiwan," ujar Lin kepada wartawan di Taipei pada Kamis.
Presiden Lai dan pemerintahnya menegaskan bahwa masa depan Taiwan hanya bisa ditentukan oleh rakyat Taiwan sendiri.