Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pada Kamis (2/1/2025), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pesawat tempur dan kapal perang Tiongkok telah melakukan "patroli tempur" pertama di sekitar pulau tersebut pada Tahun Baru.
Hal tersebut terjadi setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te kembali menyatakan kesediaannya untuk berbicara dengan Beijing.
Melansir Reuters, Tiongkok, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, mengirimkan militernya ke udara dan perairan di dekat pulau tersebut hampir setiap hari.
Tidak hanya itu, China juga mengadakan apa yang disebut Taiwan sebagai "patroli kesiapan tempur bersama" beberapa kali dalam sebulan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah mendeteksi 22 pesawat militer Tiongkok, termasuk jet tempur J-16, yang melakukan patroli kesiapan tempur bersama di sekitar Taiwan bersama dengan kapal perang Tiongkok yang dimulai pada Kamis pagi.
Dikatakan bahwa pesawat China terbang di wilayah udara di utara, barat, barat daya, dan timur Taiwan, dan bahwa pasukan Taiwan dikirim untuk berjaga-jaga.
Baca Juga: Xi Jinping: Tidak Ada yang Bisa Hentikan Penyatuan Kembali Tiongkok dengan Taiwan
Kementerian pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.
Lai, dalam konferensi pers Tahun Barunya, menegaskan kembali keinginannya untuk melakukan pertukaran dengan China.
Dia telah berulang kali menyerukan perundingan tetapi telah ditolak oleh Tiongkok.
Beijing, yang mengadakan dua putaran latihan perang di sekitar Taiwan tahun lalu, menyebutnya sebagai "separatis".
Pada hari Rabu, Komando Teater Timur China, yang wilayah tanggung jawabnya meliputi Taiwan, merilis video Tahun Baru di media sosial yang memperlihatkan kapal perang dan pesawat tempur, dan apa yang tampak seperti jet tempur China terbang di dekat pesawat patroli P-8 Poseidon yang terkadang dikirim AS melalui Selat Taiwan.
Video tersebut, yang diiringi lagu "Chinese" oleh bintang pop Hong Kong Andy Lau, juga menyertakan gambar mahasiswa China yang mengunjungi Taiwan akhir tahun lalu atas undangan mantan Presiden Ma Ying-jeou.
Tonton: Kali Pertama, Kantor Kepresidenan Taiwan Gelar Latihan Simulasi Darurat China
Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung mengatakan kepada wartawan di Taipei pada hari Kamis bahwa video tersebut merupakan perang psikologis Tiongkok.
"Tentara Pembebasan Rakyat menunjukkan intimidasinya terhadap Taiwan," katanya.
Lai dan pemerintahannya mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
