Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Perbankan di London, Inggris mulai berpikir untuk menggeser bisnisnya ke tempat lain di tengah perdebatan upaya referendum Brexit kedua yang diwacanakan Inggris.
Setelah habis-habisan mendukung kampanye Brexit tiga tahun lalu, kini bank-bank global dan bank-bank di Inggris menyatakan akan menghindari untuk mengambil posisi yang sama dalam pemungutan suara yang baru dan lebih memilih memfokuskan waktu dan dananya untuk memperhatikan nasib bisnisnya ke depan, termasuk mengatasi teknologi yang sudah ketinggalan zaman dan pindah ke pasar baru.
Sebuah survei Reuters tentang sikap kepemimpinan di 17 bank Inggris dan global menemukan hanya enam dari 11 lembaga yang menanggapi survei mendukung gagasan pemungutan suara ulang untuk memecah kebuntuan parlemen dalam pemisahan Inggris dari Uni Eropa.
Empat bank mengatakan menentang pemungutan suara baru, sementara satu bank mengatakan akan tetap agnostik pada semua skenario Brexit dan akan membiarkan proses politik yang sedang berjalan.
Tak satupun dari 11 responden mengatakan bahwa mereka akan siap untuk menggelontorkan uang di balik kampanye untuk hasil tinggal atau pergi dari Uni Eropa.
Untuk mempersiapkan Brexit, bank telah mentransfer miliaran poundsterling ke badan hukum Uni Eropa yang baru dan menggeser sekitar 2.000 peran dari London ke hub baru di kota-kota termasuk Dublin, Paris, Frankfurt dan Madrid.
Tapi kini pemain industri terbesar mengatakan mereka tidak akan membalikkan perubahan itu bahkan jika Brexit dihapus.
Seorang sumber perbankan senior mengatakan yakin peluang referendum kedua meningkat, tetapi ia ragu hal itu akan menghasilkan sesuatu seperti dukungan yang sama di kalangan industri keuangan sebagaimana kampanye pertama.
"Saya pikir kita masih hancur oleh pengalaman pertama. Kami tidak menyesalinya, tetapi kami harus bertanya pada diri sendiri, mengapa kami harus mengulanginya lagi?"
Seorang bankir senior lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa akan lebih aman untuk mengatur kembali bank-bank mereka tanpa bantuan politik.
"Kami tidak akan mendukung referendum kedua. Apa gunanya?" katanya.
"Sektor keuangan merencanakan skenario terburuk. Saya tidak berpikir bahwa politisi akan memberikan apapun untuk kami dan saya tidak kecewa."
Data dari komisi pemilihan menunjukkan, JPMorgan, Morgan Standley, Goldmand Sachs dan Citi menyumbangkan antara £ 250.000-£ 500.000 (US$ 326.750-US$ 653.500) masing-masing untuk kampanye Britain Stronger in Europe pada tahun 2016.
Lloyds Banking Group, pemberi pinjaman hipotek terkemuka di Inggris juga meminjamkan £ 20.000 untuk kampaye yang tersisa dengan tingkat bunga 1%.