kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tak cuma menggunting suku bunga, Federal Reserve menyuntik likuiditas ke perbankan


Kamis, 19 September 2019 / 06:20 WIB
Tak cuma menggunting suku bunga, Federal Reserve menyuntik likuiditas ke perbankan
ILUSTRASI. Jerome Powell


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memangkas suku bunga acuan pada rapat yang berakhir Rabu (18/9). Kemarin, The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point ke level 1,75%-2%.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, penurunan suku bunga didesain untuk menyediakan kepastian terhadap risiko yang sedang berlangsung, termasuk pertumbuhan ekonomi global yang melemah dan perang dagang yang memanas.

"Jika ekonomi benar-benar turun, maka penurunan suku bunga yang lebih lanjut akan tepat," kata Powell dalam konferensi pers setelah pengumuman suku bunga. 

Penurunan suku bunga acuan yang merupakan suku bunga overnight ini merupakan pemangkasan kedua setelah bulan Juli lalu.

Baca Juga: The Fed memangkas bunga, Wall Street bergerak tipis

Powell mengatakan bahwa pemangkasan ini adalah penyesuaian moderat pada Federal Fund Rate (FFR). Dia menambahkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih kuat. Inflasi pun berpotensi kembali ke target tahunan The Fed pada 2%. Dia mengatakan bahwa The Fed akan menghentikan pemangkasan jika memang sudah dirasa cukup.

Presiden AS Donald Trump mengecam Powell. Dia mengatakan bahwa Gubernur The Fed, "Tidak bernyali, tidak masuk akal, tidak ada visi!"

"Seorang komunikator yang buruk," kicau Trump lewat Twitter sebelum Powell memulai konferensi pers.

Para pejabat bank sentral pun terpecah. Tiga dari 10 anggota Federal Open Market Committee menentang pemangkasan suku bunga 25 basis point.

Presiden The Fed Kansas City Esther George dan Presiden The Fed Boston menyerukan agar tidak ada pemangkasan. Sedangkan Presiden The Fed St. Louis James Bullard menginginkan pemangkasan 50 basis points.

Baca Juga: Bunga repo AS turun pasca The Fed New York guyur dana segar US$ 75 miliar ke pasar

Prediksi dari 17 pembuat kebijakan yang dirilis setelah akhir rapat FOMC menunjukkan ketidaksepakatan lebih luas. Tujuh anggota memperkirakan pemangkasan ketiga tahun ini. Lima anggota melihat pemangkasan bulan ini sebagai pemangkasan terakhir. Sementara lima anggota bahkan menentang pemangkasan sekarang ini.

Penyesuaian teknis

Bank sentral juga memperlebar selisih antara suku bunga yang dibayar perbankan atas cadangan yang berlebih dan batas atas kisaran suku bunga. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah pasar uang yang memicu intervensi pasar oleh The Fed New York pekan ini.

The Fed New York yang menjalankan operasi pasar terbuka bagi sistem The Fed, menggelar operasi repo overnight pada Selasa lalu. Lewat operasi ini, The Fed menyuntikkan dana US$ 2,15 miliar ke sistem perbankan.

Pada operasi repo overnight, bank meminjam dana dari The Fed dengan menggunakan US Treasury atau efek berharga lain sebagai jaminan. Operasi repo lain juga dilakukan pada Rabu dengan nilai US$ 75 miliar.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Pasar Mulai Kembali ke Aset Berisiko

Operasi ini menurunkan suku bunga repo yang terakhir berada di 2,10%-2,25%. Operasi ini pun menurunkan suku bunga pada instrumen pasar uang lain seperti Treasury bills atau surat utang jangka pendek yang diterbitkan pemerintah seperti SPN di Indonesia.

Powell pun memberikan sinyal bahwa bank sentral bisa mengambil langkah lebih besar untuk mengatasi masalah likuiditas antarbank.

"Pemangkasan suku bunga lagi oleh The Fed ini berupaya untuk melindungi ekonomi AS dari paparan ekonomi global yang melemah," kata Joe Manimbo, senior market analyst Western Union Business Solutions kepada Reuters.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Merespons Arah Suku Bunga

Manimbo menambahkan bahwa langkah The Fed kemarin merupakan pelonggaran yang lebih hawkish karena prediksi The Fed menunjukkan mungkin tidak ada pemangkasan lebih lanjut tahun ini. Tapi, pasar taruhan masih memperkirakan adanya sekali lagi pemangkasan suku bunga hingga tutup tahun.

Dalam proyeksi The Fed, pertumbuhan ekonomi AS diramal akan sebesar 2,2% tahun ini. Tingkat pengangguran akan bertahan pada 3,7% hingga tahun depan. Sementara tingkat inflasi diprediksikan akan sebesar 1,5% tahun ini, lebih rendah daripada target The Fed pada 2%. Inflasi diramal mencapai 1,9% pada tahun depan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×