kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak disangka! Keluarga super kaya dunia sudah ramal resesi di 2020 sejak tahun lalu


Selasa, 08 September 2020 / 06:58 WIB
Tak disangka! Keluarga super kaya dunia sudah ramal resesi di 2020 sejak tahun lalu
ILUSTRASI. Suasana di Singapura saat pandemi Corona. Bank sentral Singapura mengatakan, ekonomi di Negeri Merlion itu mengalami resesi lebih parah dari prediksi.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

7. Jerman

Reuters memberitakan, kantor Statistik Federal mengatakan output domestik bruto di ekonomi terbesar Eropa itu menyusut 10,1% dalam basis kuartal-ke-kuartal dari April hingga Juni setelah revisi kontraksi 2,0% dalam tiga bulan pertama tahun ini.

8. Amerika Serikat

Perekonomian Amerika Serikat jatuh ke jurang resesi pada kuartal II 2020 setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif 32,9%. Pada kuartal I 2020, negara adidaya ini mengalami kontraksi 5% pada ekonominya. 

9. Swiss

Swiss juga resmi masuk jurang resesi. Mengutip Reuters, ekonomi Swiss menyusut menjadi minus 8,2% pada kuartal kedua dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, ekonomi Swiss minus 2,6% pada kuartal pertama. 

Baca Juga: Resesi di ambang pintu, Menkeu: Ekonomi kuartal III-2020 tumbuh negatif

10. Kanada

Pada kuartal II 2020, ekonomi Kanada terkontraksi sebesar 38,7 persen secara tahunan. Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi tercatat -11,5%, setelah sebelumnya -2,1% di kuartal I 2020.

11. Prancis

Melansir Reuters, ekonomi Perancis mengalami kontraksi rekor pasca-perang sebesar 13,8% pada kuartal kedua.  

12. Italia

Data Reuters menunjukkan, perkonomian Italia mengalami kontraksi 0,7% pada kuartal kedua 2020. Penurunan tersebut adalah penurunan keempat berturut-turut untuk ekonomi yang terperosok dalam resesi sejak pertengahan tahun lalu, dengan tingkat kontraksi hanya sedikit berkurang dari penurunan 0,8% pada kuartal pertama.




TERBARU

[X]
×