kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.174   26,00   0,16%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Tak Hanya China, Jepang Juga Mengalami Penyusutan Populasi


Selasa, 24 Januari 2023 / 11:07 WIB
Tak Hanya China, Jepang Juga Mengalami Penyusutan Populasi
ILUSTRASI. Tak Hanya China, Jepang Juga Mengalami Penyusutan Populasi


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Krisis demografi rupanya turut dialami Jepang. Sama seperti China, masyarakat Jepang umumnya enggan memiliki anak karena khawatir dengan biaya hidup yang tinggi.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, pada hari Senin (23/1) berjanji untuk mencegah turunnya angka kelahiran, sekarang atau tidak sama sekali.

"Bangsa kita berada di titik puncak apakah dapat mempertahankan fungsi sosialnya. Sekarang atau tidak sama sekali untuk menyusun kebijakan tentang kelahiran dan pengasuhan anak," kata Kishida di hadapan parlemen, seperti dikutip Reuters.

Angka kelahiran turun ke rekor terendah pada tahun 2022, yaitu ada di bawah 800.000 kelahiran. Kondisi ini sebenarnya sudah diramalkan oleh pemerintah, namun terjadi delapan tahun lebih cepat.

Baca Juga: PM Jepang: Situasi Keamanan Terparah Sejak Perang Dunia II, Militer Harus Diperkuat

Rendahnya angka kelahiran membuat rata-rata usia penduduk Jepang kini ada di angka 49 tahun, salah satu yang tertua di dunia. Dalam hal ini Jepang hanya kalah dari Monako.

Kishida berjanji akan mengajukan rencana untuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak pada bulan Juni mendatang. Pemerintah juga akan membentuk badan Anak dan Keluarga baru pada bulan April untuk mengatasi masalah tersebut.

Biaya Membesarkan Anak yang Tinggi

Baca Juga: Dampak Krisis Demografi China: Pendapatan Turun, Utang Naik

Dalam beberapa tahun terakhir Jepang mencoba mendorong rakyatnya untuk memiliki lebih banyak anak dengan menawarkan bonus uang tunai dan beberapa manfaat lainnya.

Namun, menurut survei Jepang masih menjadi salah satu tempat termahal di dunia untuk membesarkan anak. Kondisi itu praktis membuat masyarakat ragu.

Menurut YuWa Population Research, Jepang adalah negara termahal ketiga di dunia untuk membesarkan anak. Jepang hanya kalah dari China dan Korea Selatan, dua negara yang juga mengalami penyusutan populasi.

Pekan lalu, China melaporkan populasinya turun pada 2022 untuk pertama kalinya dalam 60 tahun.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×