kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Tangan dinginnya membesarkan perusahaan peminjaman pertama di AS (3)


Minggu, 10 Februari 2019 / 09:25 WIB
Tangan dinginnya membesarkan perusahaan peminjaman pertama di AS (3)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tri Adi

Setelah sukes membangun E-Loan, Chris Larsen mendirikan Prosper, perusahaan P2P lending pertama di Amerika Serikat.Bisnisnya sempat terhadang dengan kebijakan SEC. Namun tangan dingin Chris berhasil meyakinkan SEC agar kembali bisa mengizinkan Prosper menyalurkan pinjaman ke masyarakat. Kini Prosper telah memfasilitasi pinjaman senilai US$ 14 miliar ke 870.000 orang. Prosper juga banyak mendapat pendanaan dari perusahaan finansial besar.

Perjalanan bisnis Chris Larsen memang bisa dibilang gemilang. Sebelum kaya dari yang diperoleh dari mata uang kripto lewat Ripple Labs Inc, Larsen sukses membangun bisnis lainnya.

Chris sukses membangun perusahaan pinjaman bernama E-Loan. Ini menjadi perusahaan pinjaman berbasis internet yang pertama di Amerika Serikat (AS).

Tahun 2005, Chris menjual E-Loan. Pria kelahiran tahun 1960 ini mengembangkan bisnis keuangan berbasis internet. Chris mendirikan marketplace peer to peer (P2P) lending pertama di Amerika Serikat dengan nama Prosper.

Melalui Prosper, pengguna dapat mengajukan pinjaman individu dan mendapatkan dana dari pemberi pinjaman. Layaknya P2P lending pada umumnya, peminjam bakal dikenakan bunga pinjaman sesuai dengan besaran kreditnya. Sementara pemberi pinjaman akan mendapatkan imbal hasil atau return pinjaman.

Sebagai pelopor P2P lending di Amerika Serikat, Prosper juga memanfaatkan teknologi big data untuk membuat skor kredit untuk para peminjamnya. Selain melakukan verifikasi identitas, perusahaan ini juga menelusuri data personal peminjam untuk mendukung proses underwriting, termasuk menganalisis risiko kredit.

Nampaknya, kehadiran Prosper memang menjawab kebutuhan masyarakat. Pasalnya, selang dua tahun sejak peluncuran situs, Prosper sudah berhasil menyalurkan pinjaman lebih dari US$ 120 juta dengan rata-rata pinjaman US$ 7.000. Prosper tercatat telah mendanai 450 pinjaman

Berkat segala pencapaian tersebut, pada tahun yang sama, majalah bisnis Fast Company memasukkan Prosper ke dalam daftar 50 perusahaan paling inovatif sepanjang tahun.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×