Sumber: Channel News Asia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Mulai Jumat (25/7/2025), pengguna vape di Singapura didorong untuk membuang perangkat rokok elektrik mereka di tempat sampah khusus yang akan ditempatkan di 24 lokasi.
Melansir laman Channelnewsasia.com, langkah ini merupakan bagian dari kampanye untuk membantu masyarakat berhenti menggunakan vape.
Meski penggunaan vape ilegal di Singapura, jumlah kasus penggunaannya terus meningkat.
Baca Juga: Ekonom Terbelah Soal Kebijakan Moneter Singapura Usai Pertumbuhan Mengejutkan
Untuk itu, otoritas menginisiasi program bernama “Bin the Vape” (Buang Vape), yang memungkinkan masyarakat untuk membuang vape mereka secara sukarela tanpa dikenai sanksi.
“Individu yang datang untuk membuang perangkat vape mereka atau secara sukarela mencari bantuan untuk berhenti tidak akan dikenai sanksi,” demikian disampaikan dalam siaran pers bersama oleh Kementerian Kesehatan (MOH), Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA), dan Asosiasi Masyarakat (PA).
Sebanyak 23 balai komunitas dan satu Pusat Jaringan Warga telah dilengkapi dengan tempat sampah vape.
Lokasi lain, termasuk institusi pendidikan tinggi, akan menyusul dalam waktu dekat.
Baca Juga: Apjati Gandeng AEA-S untuk Perluas Penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Singapura
Bagi pengguna yang ingin mendapatkan dukungan untuk berhenti, khususnya jika mereka menggunakan vape yang mengandung etomidate, dapat menghubungi WE CARE Community Services, Singapore Anti-Narcotics Association, atau Institute of Mental Health. Bantuan juga tersedia melalui layanan Quitline di nomor 1800 438 2000.
Penggunaan vape yang mengandung etomidate semakin meningkat dan menjadi perhatian serius.
Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyampaikan bahwa dalam beberapa minggu ke depan, etomidate akan diklasifikasikan sebagai obat Kelas C dalam Undang-Undang Penyalahgunaan Narkoba.
Setelah regulasi ini diberlakukan, pengguna vape berbahan etomidate akan dikenai pengawasan dan rehabilitasi wajib.
Baca Juga: Ada yang Baru di Bandara Changi, Robot Gibson Berlogo Kepolisian Singapura
Pelanggar berulang dapat dituntut secara pidana dan menghadapi hukuman penjara minimal satu tahun.
Penjual, distributor, atau pengimpor vape dengan kandungan etomidate akan dikenai hukuman yang lebih berat, termasuk penjara hingga 20 tahun dan hukuman cambuk.
Etomidate adalah agen penenang kerja singkat yang biasa diberikan secara intravena untuk prosedur medis seperti induksi anestesi atau intubasi. Namun, penggunaan di luar lingkungan medis sangat berbahaya.
Asisten Profesor Sewa Duu Wen, konsultan senior spesialis pernapasan dan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Singapura, menjelaskan bahwa menghirup etomidate dapat menurunkan tingkat kecemasan dalam waktu singkat, tetapi efeknya cepat hilang.
"Pengguna akan memerlukan dosis berulang untuk mendapatkan sensasi yang sama," jelasnya, menyoroti sifat adiktif zat tersebut.
Baca Juga: Ekonomi Singapura Tumbuh 4,3% di Kuartal II-2025, Data Awal Kementerian Perdagangan
Ketika efeknya hilang, pengguna bisa mengalami gejala putus zat seperti kecemasan tinggi, agitasi, halusinasi, dan keadaan disosiasi.
“Keadaan disosiasi ini bisa sangat mengganggu dan dalam beberapa kasus dapat mendorong pengguna melakukan tindakan yang tidak disengaja, termasuk menyakiti diri sendiri,” ujar Asst Prof Sewa.