Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LOS ANGELES. Superstar pop dunia Taylor Swift kembali merilis album studio terbarunya berjudul The Life of a Showgirl, Jumat (3/10/2025).
Peluncuran album ke-12 ini digelar dengan kampanye promosi besar-besaran, mulai dari penjualan tengah malam di gerai Target, pesta perilisan di bioskop-bioskop global, hingga pengalaman pop-up di New York dan Los Angeles.
Baca Juga: Lady Gaga Dinobatkan Jadi Artis Terbaik di MTV VMAs, Geser Taylor Swift dan Beyoncé
Album ini hadir setelah kesuksesan The Tortured Poets Department, album ke-11 Swift yang memuncaki tangga lagu Billboard 200 dan mencatat penjualan setara 8 juta unit di Amerika Serikat, menurut data Luminate.
“Taylor menempati posisi yang sangat langka dalam lanskap musik saat ini. Ia adalah superstar aktif dengan basis penggemar yang sangat besar dan loyal,” kata Tatiana Cirisano, Wakil Presiden Strategi Musik MIDiA Research.
Para penggemar fanatik yang dikenal sebagai “Swifties” terbukti menjadi kekuatan utama di balik kesuksesan Swift.
“Sangat sedikit artis yang bisa membuat jutaan orang mendengarkan karya yang sama dalam waktu bersamaan. Jadi, saya tidak terkejut jika album ini kembali meraih level kesuksesan seperti biasanya,” tambah Cirisano.
Baca Juga: Taylor Swift dan Travis Kelce Resmi Bertunangan, Cincin Antik Jadi Sorotan Dunia
Antusiasme album ini sudah dibangun sejak 11 Agustus lalu, saat Swift meluncurkan hitung mundur di situs resminya. Pada 12 Agustus pukul 00.12 waktu AS, ia resmi mengumumkan nama album barunya.
Sehari kemudian, Swift muncul di podcast New Heights yang dipandu tunangannya, pemain Kansas City Chiefs Travis Kelce, dan Jason Kelce. Episode tersebut telah ditonton lebih dari 23,4 juta kali di YouTube.
Swift sendiri mengatakan inspirasi album ini datang dari energi dan kebahagiaan saat tampil di Eras Tour—tur dunia yang memecahkan rekor sebagai tur dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang sejarah, melampaui US$ 2 miliar penjualan tiket hingga akhir 2024, menurut Pollstar.
Angka tersebut belum termasuk dampak ekonomi tambahan seperti hunian hotel, restoran, hingga penjualan merchandise.
Baca Juga: Jay-Z Resmi Jadi Musisi Terkaya di Dunia, Taylor Swift Tergeser
Fenomena ini bahkan disebut kalangan akademisi sebagai “Swiftonomics,” merujuk pada pengaruh ekonomi dan budaya Swift yang setara dengan ikon pop seperti Elvis Presley atau Michael Jackson.
Sebagai bagian dari peluncuran album, AMC Theatres menayangkan film berdurasi 89 menit The Official Release Party of a Showgirl di lebih dari 50 pasar internasional.
Film ini menampilkan video musik perdana berjudul The Fate of Ophelia, cuplikan di balik layar, serta refleksi Swift mengenai lagu-lagu dalam albumnya.
Selain itu, Target merilis edisi khusus vinil berlapis “gold shimmer” dan tiga versi CD dengan poster dan sampul eksklusif. Spotify juga menghadirkan pop-up bertema album di New York sejak Selasa, sementara TikTok membuka instalasi “Life of a Showgirl” di Los Angeles.
Jadwal promosi Swift pun padat, termasuk tampil di The Graham Norton Show (Jumat), The Tonight Show Starring Jimmy Fallon (Senin), serta Late Night with Seth Meyers (Rabu).
Baca Juga: Taylor Swift Ungkap Album Baru Showgirl Terinspirasi Kebahagiaan Tur Eras
Dengan strategi peluncuran lintas platform dan kekuatan basis penggemarnya, peluncuran The Life of a Showgirl diyakini kembali mempertegas posisi Taylor Swift sebagai fenomena budaya sekaligus kekuatan ekonomi global.