Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Tim penyelamat bekerja di 13 lokasi di Kyiv dengan bantuan spesialis pendakian dan anjing pelacak, menurut layanan darurat. Sebanyak 40 kebakaran dilaporkan terjadi.
“Ponsel terdengar berdering dari bawah puing-puing. Pencarian akan terus dilakukan sampai semua korban berhasil ditemukan,” ujar pihak layanan darurat.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap kompleks industri militer Ukraina dengan menggunakan senjata presisi tinggi berbasis udara, darat, dan laut, serta pesawat nirawak.
Kepala administrasi militer Kyiv, Tymur Tkachenko, mengonfirmasi bahwa 12 orang tewas.
Baca Juga: Drone Ukraina Serang Pabrik Etanol di Rusia, 2 Orang Terluka
“Ada sirene serangan udara, kami bahkan tidak sempat mengenakan pakaian sebelum keluar dari apartemen. Ledakan terjadi bertubi-tubi, semua jendela, pintu, dan dinding hancur. Suami dan anak saya terlempar ke sisi lain,” kata Viktoria Bakal, warga Kyiv.
Zelensky menyebut dalam pernyataan di platform X bahwa Rusia menggunakan rudal balistik Korea Utara dalam serangan tersebut, mengutip informasi awal.
Sumber militer Ukraina sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa sebuah rudal balistik KN-23 (KN-23A) Korea Utara menghantam gedung tempat tinggal di distrik Sviatoshynskyi, sebelah barat pusat kota Kyiv.
Menurut angkatan udara Ukraina, Rusia meluncurkan 145 pesawat nirawak dan 70 rudal, termasuk 11 rudal balistik, dalam serangan semalam.
Baca Juga: Alasan Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal AS Serang Wilayah Rusia
Sebanyak 112 target berhasil ditembak jatuh. Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, menyebutkan bahwa selain Kyiv dan wilayah sekitarnya, tujuh wilayah lain juga menjadi sasaran serangan “massal.”
Kerusakan juga dilaporkan terjadi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, wilayah Zhytomyr di sebelah barat Kyiv, serta kota industri Pavlohrad di wilayah Dnipropetrovsk.
Di Washington, Menteri Keuangan Ukraina, Serhii Marchenko, menyatakan kepada Reuters bahwa Ukraina dan AS telah membuat kemajuan dalam perjanjian kerja sama mineral penting, namun menambahkan bahwa perjanjian tersebut “pasti tidak” akan selesai dalam pekan ini.