Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Raksasa teknologi asal China, Tencent Holdings Ltd. mengindikasikan akan menggandakan investasi di dunia seluler China untuk memastikannya tetap menjadi pilihan konsumen.
Mengutip Wall Street Journal, Rabu (21/3), rencana itu muncul ketika perusahaan yang berbasis di Shenzhen mengatakan, pendapatan kuartal keempatnya tumbuh 51% dari tahun ke tahun menjadi 66,4 miliar yuan atau setara dengan US$ 10,2 miliar, didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam pembayaran seluler, langganan konten digital dan iklan pada aplikasi sosial andalannya, WeChat dan QQ.
Penghasilan Tencent juga naik hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 3,2 miliar.
Pencapaian Tencent tersebut sedikit banyak mencerminkan pergeseran dalam pola konsumen internet di China.
Per Desember 2017, China memiliki 772 juta pengguna internet, naik 2,6% dari tahun sebelumnya. Hampir 98% dari jumlah tersebut adalah pengguna internet seluler, menurut Pusat Informasi Jaringan Internet China. Pengguna video seluler tumbuh sebesar 9,7% dan pengguna pembayaran seluler tumbuh sebesar 12%.
Angka-angka inilah yang semakin meyakinkan Tencent untuk menggandakan investasi di bidang video seluler, artificial intellegence (AI) dan pembayaran seluler (mobile payment).
Perusahaan juga telah meningkatkan investasi baru-baru ini dalam produk yang disebut "smart retail" yang merupakan teknologi yang dirancang untuk memberi konsumen pengalaman belanja yang lebih efisien. Kehadiran teknologi ini boleh dikata sebagai sinyal Tencent akan bersaing dengan perusahan online marketplace seperti Alibaba Group Holding Ltd.
Dalam konferensi pers paparan kinerja perusahaan, CEO Tencent Pony Ma mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki niat untuk masuk ke bisnis ritel, tetapi ingin membantu toko-toko tradisional di pasar fisik mengintegrasikan layanan online dan offline, untuk membantu pengguna agar tidak perlu menggunakan platform lain.