kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

Terapkan lockdown berkali-kali, Filipina masih belum sanggup kalahkah corona


Selasa, 18 Agustus 2020 / 15:10 WIB
Terapkan lockdown berkali-kali, Filipina masih belum sanggup kalahkah corona
ILUSTRASI. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dinilai lamban dalam mengambil keputusan terkait penanganan pandemi Covid-19.


Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Risa Hontiveros, politisi dari pihak oposisi, mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada strategi pemerintah yang berubah dalam upaya penanganan pandemi. Oleh sebab itu pandemi di Filipina tidak dapat diatasi dan penularan virus tidak akan melambat.

Hontiveros menilai serangkaian lockdown dan pengujian yang diterapkan sangat tidak efektif, membingungkan, dan tidak terkoordinasi dengan baik. Pejabat negara juga baru-baru ini mewajibkan penggunaan masker bagi masyrakat setelah jumlah kasus sangat tinggi. Keterlambatan respons ini juga dinilai memmbuat Filipina gagal menyikapi pandemi.

Pada bulan Februari lalu, Presiden Rodrigo Duterte dengan percaya diri mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dan virus corona tidak perlu ditakuti. Sekarang, setelah korban terus meningkat, sang presiden mulai menerapkan kebijakan ketat dengan menangkap para pelanggar protokol kesehatan.

Bahkan ia juga mengatakan bahwa langkah itu terpaksa dilakukan karena negara mulai kehabisan uang untuk merawat para korban. Presiden Duterte diperkirakan akan segera mengumumkan kebijakan baru pada hari Selasa ini setelah menaruh harapanya pada vaksin buatan China atau Rusia yang mungkin baru bisa tersedia pada bulan Desember.

Baca Juga: Rekor kenaikan harian, Filipina laporkan hampir 7.000 kasus baru virus corona



TERBARU

[X]
×