Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - J-20, jet tempur paling canggih dan berkemampuan siluman milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), telah memasuki tingkat kesiapan tempur berikutnya.
Jet tempur J-20 terlihat terbang tanpa lensa Luneburg, perangkat kecil yang digunakan untuk secara sengaja memperlihatkan pesawat siluman kepada pihak lain dalam situasi seperti pelatihan atau penerbangan non-tempur.
Di Festival Qingming pada Minggu (4/4), hari pembersihan makam tradisional, pilot jet J-20 memberi penghormatan kepada pilot China yang bertempur dalam Perang Korea (1950-1953), China Central Television (CCTV) melaporkan pada Ahad.
Unit Sun Shenglu, yang diambil dari nama seorang pilot China yang bertempur dalam Perang Korea, sekarang dilengkapi jet tempur J-20, Sun Teng, pilot jet tempur J-20 kepada CCTV, seperti dikutip Global Times.
Baca Juga: Tegang! Kapal induk AS menuju Laut China Selatan saat kapal induk China dekati Taiwan
Sun Shenglu adalah bagian dari Wang Hai Air Group, yang berafiliasi dengan Komando Teater Timur PLA. Angkatan Udara PLA mengumumkan pada 2019 lalu, Wang Hai Air Group dilengkapi dengan J-20.
"Pilot Angkatan Udara di era baru akan mewarisi semangat pertempuran bayonet udara, berlatih untuk mempersiapkan pertempuran, siap setiap saat untuk pertempuran, dan dengan tegas menjaga kedaulatan dan martabat nasional," ujar Sun Teng.
Siap untuk pertempuran nyata
Video CCTV menunjukkan J-20 melakukan manuver udara, dan beberapa potongan gambar memperlihatkan jet tempur itu tidak dilengkapi lensa Luneburg.
Kemudian, garis teluk rudal berada samping pesawat berbeda dari J-20 sebelumnya, laporan terpisah dari CCTV pada Senin (5/4) menyebutkan.
Baca Juga: Memanas lagi, 10 pesawat tempur China masuki zona pertahanan Taiwan
Lensa Luneburg adalah perangkat kecil yang digunakan untuk memperluas penampang radar pesawat, yang berarti bisa membuat pesawat siluman terlihat oleh radar, seorang ahli militer China yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times pada Senin.
Dalam pelatihan reguler, menurut ahli militer China itu, fasilitas radar perlu melacak pesawat siluman untuk memantau aktivitas mereka dan menilai hasil latihan.
Sementara dalam skenario non-tempur lainnya seperti penerbangan transit, membuat kehadiran pesawat siluman diketahui orang lain bisa menghindari kecelakaan.
Dengan tidak dilengkapi lensa Luneburg, J-20 akan menjadi siluman sebenarnya. Dan ini berarti, jet tempur itu siap dalam misi berorientasi skenario pertempuran nyata, menurut ahli militer China.