Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - ROMA. Sebuah kota Italia yang menjadi pusat penyebaran virus corona tengah kewalahan akibat banyaknya korban meninggal. Kota tersebut sampai harus mengirim lebih banyak jenazah ke kota-kota terdekat untuk dikremasi ketika jumlah korban jiwa di negara itu mencapai angka 8.000.
Dilansir dari South China Morning Post, pejabat di Roma melaporkan 662 kematian baru dan 6.153 kasus positif corona baru pada Kamis waktu setempat.
Baca Juga: Kasus impor corona mendaki, China larang sebagian besar kedatangan warga asing
Orang Italia tampaknya berpikir bahwa hidup selama dua minggu di bawah penguncian tidak membuat wabah corona hilang. "Sampai kita melihat penurunan tingkat ini, kita harus terus melakukan pengorbanan yang sangat sulit," kata Wakil Kepala Layanan Perlindungan Sipil Agostino Miozzo.
Korban kematian akibat virus corona Italia sekarang berada di angka 8.165 yang berarti lebih banyak dari Spanyol dan China.
Banjir korban jiwa memaksa kota Bergamo di episentrum utara Italia untuk mengirim lebih banyak jenazah ke krematorium yang di kota-kota tetangga. Enam truk tentara diturunkan untuk mengangkut peti mati keluar dari pemakaman Bergamo pada hari Kamis.
"Banyaknya jumlah korban berarti bahwa krematorium Bergamo tidak dapat mengatasinya sendiri," kata Walikota Giorgio Gori.
Baca Juga: Taiwan-China tengah panas, Trump teken UU dukungan AS kepada Taipei
Walikota mengatakan kota itu juga menerima 113 guci dengan abu jenazah yang telah dikirim untuk kremasi pada awal pekan ini.
Sebuah gudang di komune Ponte San Pietro di pinggiran barat Bergamo menahan 35 peti mati kayu yang dibuat hari Kamis yang disiapkan untuk dikremasi di kemudian hari. Sementara masih banyak peti mati yang memenuhi aula gereja di komune Seriate di sebelah timur Bergamo.
Namun pemerintah Italia sama khawatirnya dengan krisis di daerah utara yang meluas ke selatan yang jauh kurang berkembang secara ekonomi.
Baca Juga: Seruan Xi Jinping ke AS di G20: Segera hentikan langkah bermusuhan dengan China
Kepala wilayah Campania yang mencakup Naples memperingatkan adanya ledakan dramatis infeksi berdasarkan tren pada minggu ini. "10 hari ke depan akan menjadi neraka bagi kita," kata Gubernur Vincenzo De Luca dalam surat terbuka kepada Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.
Jumlah kematian resmi yang terdaftar di Campania yang merupakan wilayah terpadat ketiga di Italia, meningkat dari 29 kasus pada hari Minggu menjadi 83 kasus di hari Kamis.