kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Termasuk mantan Menlu AS, China beri sanksi 28 pejabat AS, ini daftarnya


Kamis, 21 Januari 2021 / 13:41 WIB
Termasuk mantan Menlu AS, China beri sanksi 28 pejabat AS, ini daftarnya
ILUSTRASI. China memutuskan memberikan sanksi kepada 28 orang Amerika Serikat (AS) yang telah secara serius melanggar kedaulatan China.


Sumber: Xinhua | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memutuskan memberikan sanksi kepada 28 orang Amerika Serikat (AS) yang telah secara serius melanggar kedaulatan China.

"Mereka juga dianggap bertanggung jawab atas serangkaian tindakan gila AS pada masalah terkait China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Kamis (21/1) seperti dikutip Xinhua.

Diantara yang terkena sanksi dari China adalah Michael R.Pompeo atau Mike Pompeo yang tak lain Menteri Luar Negeri AS di pemerintahan Donald Trump.

Baca Juga: Komisi Komunikasi AS: Spionase dan ancaman China jadi masalah keamanan terbesar

Lalu, ada juga Peter K. Navarro, Robert C. O'Brien, David R. Stilwell, Matthew Pottinger, Alex M. Azar II, Keith J. Krach, dan Kelly DK Craft dari pemerintahan Trump. Selain itu John R. Bolton dan Stephen K. Bannon.

"Orang-orang ini dan anggota keluarga dekat mereka dilarang memasuki daratan China, Hong Kong dan Makau China. Mereka dan perusahaan serta institusi yang terkait dengan mereka juga dilarang berbisnis dengan China," kata juru bicara itu.

Menurut laporan Xinhua, selama beberapa tahun terakhir, beberapa politisi anti-China di AS, karena kepentingan politik mereka yang egois, prasangka dan kebencian terhadap China dan tidak menunjukkan perhatian pada kepentingan rakyat China dan Amerika, telah merencanakan, mempromosikan, dan mengeksekusi langkah-langkah yang melanggar kedaulatan.

Langkah-langkah yang telah sangat mengganggu urusan dalam negeri China, merusak kepentingan China, menyinggung rakyat China, dan sangat mengganggu hubungan China-AS, menurut Kementerian Luar Negeri China.

"Pemerintah China dengan tegas memutuskan untuk mempertahankan kedaulatan nasional China, keamanan dan kepentingan pembangunan," kata juru bicara itu.

Selanjutnya: Meski isolasi puluhan juta penduduk, kasus virus corona di China tetap meningkat



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×