kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertarik teknologi dan komputer sejak belia (2)


Rabu, 28 Februari 2018 / 15:52 WIB
Tertarik teknologi dan komputer sejak belia (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Wilmot Reed Hastings Jr


Reporter: Yoliawan H | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID -  Berkutat di bidang teknologi menjadi ketertarikan Reed Hastings sejak belia. Latar belakang pendidikan Reed, panggilan akrabnya, memang tidak jauh dari teknologi. Dia lulusan Bowdoin College dengan gelar Bachelor of Arts/Science dan meraih gelar master ilmu komputer di Stanford University. Dia mulai memiliki jiwa wirausaha sejak mengikuti program sosial di Afrika Selatan dengan menjadi guru matematika di sana selama tiga tahun.

Minat Wilmot Reed Hastings Jr. pendiri perusahaan raksasa video streaming Netflix, pada dunia teknologi sudah terlihat sejak muda. Pria kelahiran Boston, Massachusetts, Amerika Serikat pada 8 Oktober 1960 itu, sejak belia memang sudah sangat dekat dengan dunia teknologi.

Reed adalah alumni Bowdoin College dengan meraih gelar Bachelor of Arts/Science di 1983. Sebelumnya, Reed sempat masuk pelatihan korps marinir dengan menghabiskan musim panas di tahun 1981 di Quantico, Virginia. Setelah meraih gelar sarjana, dia melanjutkan pendidikan master di Stanford University dengan jurusan Artificial Intelligence dan lulus pada tahun 1988.

Reed juga sempat mengajar di daerah terpencil setelah lulus sarjana dari Bowdin College. Reed bergabung dalam organisasi sosial bernama Peace Corps dan turut membantu dalam kegiatan mengajar matematika sebuah sekolah menengah atas di daerah Swaziland, Selatan Afrika selama tiga tahun.

Dalam program sosial tersebut, dirinya banyak belajar tentang kehidupan dan mengasah kepekaan terhadap lingkungan yang tidak akan didapatkan orang-orang di tempat lain. Bahkan di waktu itu, jiwa wiraswastanya muncul dan terasah.  "Begitu Anda melintasi Benua Afrika dan hanya ada sepuluh dolar di saku Anda, memulai bisnis sepertinya tidak terlalu mengintimidasi," katanya.

Setelah selesai dengan Peace Corps dan kembali ke Amerika, Reed melanjutkan pendidikannya di Stanford University. Dari situ dia meraih gelar master di bidang ilmu komputer. Latar belakang inilah yang membuat dia sangat kental dengan bidang teknologi khususnya perangkat lunak.

Setelah itu Reed memulai karier pertama dengan bekerja di sebuah perusahaan perangkat lunak bernama Adaptive Technology. Di sana, dia menemukan alat untuk debugging perangkat lunak. Merasa sudah cukup berpengalaman dan mendapat cukup banyak ilmu, Reed mengundurkan diri dari Adaptive Technology dan menjajal membangun perusahaan teknologi sendiri yang dia namakan Pure Software di tahun 1991. Usaha ini dijalankan bersama dua rekannya Raymond Peck dan Mark Box.

Dari situ Reed mulai memproduksi produk perangkat lunak sendiri. Bakat sebagai seorang inovator sepertinya menurun dari leluhurnya. Pasalnya, kakek buyut Reed yakni Alfred Lee Loomis merupakan seorang ilmuwan dan penemu.

Namun memiliki dan menjalankan perusahaan ternyata tidak semudah yang dia bayangkan. Reed kala itu menemui masalah manajerial yang menghambat bisnisnya. Dia memang masih memiliki pengalaman yang minim menjadi seorang pengusaha ketika itu. Reed sempat merasa putus asa dan memutuskan ingin keluar sebagai jajaran manajemen untuk fokus menjadi engineer saja. Namun, langkahnya ditolak sebagaian besar pemimpin perusahaan yang membuatnya harus belajar lebih keras untuk mengelola perusahaan.

Akhirnya Pure Software berhasil menambahkan produk perangkat lunak baru seperti Quantify dan PureLink. Perusahaan ini juga menggandakan pendapatannya setiap tahun hingga akhirnya Pure Software go public lewat initial public offering (IPO) dengan bantuan Morgan Stanley pada bulan Agustus 1995.

IPO Pure Software pada masanya dan terbilang paling sukses pada 1995.  Harga saham perusahaan ini naik 75 % saat hari peluncuran. Pada tahun berikutnya Reed mengumumkan melakukan penggabungan usaha atawa merger dengan Atria Software untuk meningkatkan penjualan perangkat lunak. Perusahaan gabungan ini bernama Pure Atria Corporation.      

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×