Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
DETROIT. Produsen mobil listrik Tesla Inc berniat mencari pendanaan skeitar US$ 1,5 miliar lewat obligasi perdana. Tesla akan menggunakan dana obligasi dengan rating di bawah level investment grade alias junk bond untuk mendanai produksi sedan Model 3.
Dengan menawarkan junk bond, Tesla akan membayar bunga lebih tinggi. "Investor obligasi, yang biasanya tidak menyukai perusahaan yang tidak menghaislkan uang, akan lebih menerima Tesla," kata Robbie Goffin, pakar obligasi dan managing director FTI Consulting kepada Reuters.
Goffin menambahkan, saham Tesla telah mencapai level yang luar biasa. Sepanjang tahun ini, harga saham Tesla meroket 67%. Nilai pasar Tesla mencapai sekitar US$ 60 miliar, melebihi nilai pasar produsen otomotif Amerika Serikat (AS) seperti General Motors Co dan Ford Motor Co. Padahal, Tesla belum mencatatkan laba tahunan.
IFR melaporkan, Tesla mulai mendekati investor potensial pada Senin (7/8). Hingga saat ini, Tesla telah meraup dana segar lewat penawaran saham dan obligasi konversi. Maret lalu, Tesla mendapatkan dana segar US$ 1,4 miliar lewat penawaran obligasi konversi ini.
Di tengah rencana besar Tesla, perusahaan pemeringkat Standard & Poor's menegaskan outlook negatif bagi produsen mobil ini dan menyematkan peringkat B- yang masuk dalam level junk. "Kami bisa menurunkan peringkat rating Tesla jika terjadi masalah pada peluncuran Model 3 tahun ini serta adanya gangguan pada ekspansi Models S dan produksi X yang menggangu beban secara signifikan," ungkap S&P dalam pemeringkatan.