Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberi peringatan untuk tetap mewaspadai Omicron, meski tingkat keparahan penyakit akibat varian yang sangat menular ini lebih rendah dari Delta
"Jumlah kasus yang sangat besar, termasuk di antara petugas kesehatan, telah mengakibatkan sejumlah besar orang membutuhkan rawat inap, memberi tekanan pada sistem perawatan kesehatan," sebut WHO dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan Covid-19 yang terbit Selasa (18/1).
Karena itu, WHO terus mendesak negara-negara untuk mengembangkan rencana mitigasi guna mempertahankan layanan kesehatan esensial yang
menghadapi gangguan signifikan selama lonjakan kasus Covid-19 sebelumnya.
Kasus Covid-19 global terus menanjak di tengah penyebaran varian Omicron. WHO melaporkan 18,73 juta kasus sepanjang pekan lalu, atau melonjak 20% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Baca Juga: WHO Laporkan 18,73 Juta Kasus Covid-19 Sepanjang Pekan Lalu, Melonjak 20%
Menurut WHO, varian Omicron menunjukkan pertumbuhan yang substansial ketimbang Delta. Ini lantaran Omicron memiliki kemampuan menghindari kekebalan dan peningkatan penularan intrinsik
Tambah lagi, varian baru virus corona itu efisien mereplikasi di saluran pernapasan bagian atas.
"Kombinasi dari faktor-faktor ini menghasilkan sebagian besar populasi terinfeksi atau terinfeksi ulang, bahkan di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi atau vaksinasi," kata WHO.
Setelah identifikasi kasus terkait perjalanan dari Omicron, WHO menambahkan, banyak negara sekarang melaporkan penularan komunitas dari varian lebih menular dibanding Delta itu.