kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.463.000   20.000   1,39%
  • USD/IDR 15.135   89,00   0,58%
  • IDX 7.679   -99,40   -1,28%
  • KOMPAS100 1.195   -15,94   -1,32%
  • LQ45 968   -17,53   -1,78%
  • ISSI 229   -0,33   -0,14%
  • IDX30 495   -10,07   -1,99%
  • IDXHIDIV20 595   -14,33   -2,35%
  • IDX80 136   -1,99   -1,44%
  • IDXV30 141   -1,94   -1,36%
  • IDXQ30 165   -3,61   -2,14%

Thailand Mulai Menggelontorkan Stimulus Tahap Pertama


Rabu, 25 September 2024 / 11:59 WIB
Thailand Mulai Menggelontorkan Stimulus Tahap Pertama
ILUSTRASI. Pheu Thai Party's leader Paetongtarn Shinawatra reacts during a press conference after the Thai parliament confirms her as the country's next prime minister, in Bangkok, Thailand August 16, 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Pemerintah Thailand menggelontorkan stimulus tahap pertama dengan total anggaran US$ 14 miliar. Rabu (25/9), sekitar 45 juta orang menerima masing-masing 10.000 baht. Pemerintah mengatakan, stimulus ini untuk memicu aktivitas ekonomi.

Tahap awal pemerintah Thailand mendistribusikan 10.000 baht dalam bentuk tunai kepada 14,5 juta pemegang kartu kesejahteraan dan penyandang disabilitas. Penyaluran bantuan ini diharapkan akan selesai pada akhir bulan ini. "Uang tunai akan diberikan kepada warga Thailand dan menciptakan badai pengeluaran," ujar Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra pada acara dikutip Reuters.

Baca Juga: Marak Impor Bahan Baku Plastik, Industri Petrokimia Indonesia Terancam

Skema dompet digital awalnya disusun untuk mendistribusikan dana melalui aplikasi telepon pintar dengan uang yang akan dibelanjakan di masyarakat lokal dalam waktu enam bulan. "Akan ada lebih banyak langkah stimulus dan kami akan terus maju dengan kebijakan dompet digital," kata Paetongtarn.

Skema ini dikritik para ekonom, termasuk dua mantan gubernur bank sentral, karena dianggap tidak bertanggung jawab secara fiskal. Pemerintah menolaknya, tetapi telah berjuang menemukan sumber pendanaan.

Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini diperkirakan tumbuh 2,6% tahun ini setelah ekspansi 1,9%, di belakang negara-negara tetangga.

Selanjutnya: BEI Lakukan Evaluasi Indeks, Salah Satunya Atur Ulang Bobot BREN terhadap IHSG

Menarik Dibaca: Euromedica Perkuat Komitmen Kesehatan dan Kecantikan dengan Buka Klinik Baru




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×