Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketua Federal Reserve Jerome Powell diperkirakan akan mengatakan bahwa Fed akan melakukan apa pun untuk menjaga pendanaan pasar jangka pendek supaya tetap tenang. Namun ia juga diyakini belum memiliki solusi jangka panjang menghadapi tekanan baru-baru ini di pasar keuangan.
Mengutip CNBC, Selasa (29/10), kalangan yang pro pasar menilai kemungkinan The Fed harus memperluas neraca melalui program pelonggaran kuantitatif baru di samping langkah-langkah yang sudah diambil. Hal ini juga diharapkan dapat membuat operasi repo permanen dan bukan hanya sementara.
Baca Juga: Pasar masih wait and see, rupiah melemah hari ini
Powell dijadwalkan berbicara kepada pers pada akhir pertemuan dua hari Dewan Gubernur The Fed pada Rabu (30/10) sore mendatang. Dan tidak jelas, apakah The Fed akan menyatakan pasar pendanaan jangka pendek dalam pernyataan nanti atau apakah Powell akan menjadi sumber informasi baru mengenai pemikiran Fed.
Pasar pendanaan jangka pendek atau repo merupakan sudut pasar keuangan yang tidak jelas bagi kebanyakan orang. Di sinilah lembaga keuangan datang ketika mereka membutuhkan uang tunai untuk jangka pendek, menukar beberapa agunan, seperti Treasurys atau sekuritas hipotek, untuk pinjaman jangka pendek.
Hal ini dianggap sebagai pipa dari Wall Street dan yang dikhawatirkan adalah bila itu tidak berhasil atau menunjukkan stres, maka hal itu dapat menyebabkan tekanan nyata dalam sistem keuangan.
Baca Juga: Permintaan dolar AS naik, rupiah melemah tipis
Pasar repo menjadi topik hangat setelah pasar menunjukkan tanda-tanda ketegangan pada bulan September, dan The Fed campur tangan dengan operasi pasar terbuka. Semacam uang tunai disalahkan atas lonjakan liar dalam tingkat jangka pendek menjadi sekitar 10% pada 15 September.
The Fed merespons dengan memperluas neraca sebesar lebih dari US$ 400 miliar melalui pembelian tagihan Treasury, sebagai satu ukuran. Itu juga segera mulai operasi pasar terbuka dan sejak itu diperluas.
Ini meningkatkan operasi semalam menjadi US$ 120 miliar minggu lalu, dan melakukan operasi 14 hari jangka panjang untuk memastikan pasar likuid menjelang akhir bulan dan akhir tahun.
Baca Juga: Saudi Aramco aims to begin planned IPO on Nov. 3