kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

The Fed kaji pembelian obligasi negara lebih banyak daripada periode sebelum krisis


Kamis, 18 April 2019 / 19:22 WIB
The Fed kaji pembelian obligasi negara lebih banyak daripada periode sebelum krisis


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NEW  YORK. Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve mungkin perlu membeli obligasi negara lebih besar daripada periode sebelum krisis finansial 2008 serta menjalankan operasi pasar uang untuk menjaga suku bunga AS.

Pernyataan ini muncul dari salah satu pejabat The Fed, Rabu (17/4). The Fed memutuskan untuk menjaga suku bunga jangka pendek dengan mengubah pembayaran bunga ke bank atas simpanan bank di bank sentral. Pada saat krisis, bank sentral menaikkan rasio simpanan bank di bank sentral.

Setelah krisis, The Fed membeli obligasi pemerintah dengan pencadangan bank tersebut. Pada akhirnya, The Fed melepas obligasi dan pencadangan bank pun turun ketika Federal Reserve mulai menormalisasi kebijakan. 

Pada Maret lalu, The Fed memutuskan untuk menghentikan normalisasi kebijakan, termasuk obligasi negara yang dilepas, mulai September mendatang. Untuk menjaga suku bunga, otoritas pada akhirnya harus mulai membeli obligasi negara lagi dan menaikkan cadangan perbankan.

"Nilai pembelian obligasi tersebut harus lebih besar daripada operasi serupa sebelum krisis. Transaksi akan terjadi secara bertahap dan terukur,” kata Lorie Logan, pejabat Federal Reserve Bank of New York dalam pidato di sebuah event yang dikutip Reuters.

Logan merupakan kepala pengawasan operasi dan analisis New York Fed yang mengimplementasikan kebijakan moneter dengan trading di pasar dan mengelola portofolio bank sentral.

Logan menambahkan, kemungkinan The Fed mengadopsi program yang akan mengubah US Treasury sebagai pencadangan, atau yang dikenal dengan standing repo facility, masih dalam tahap diskusi yang sangat awal. 

Di AS, perbankan justru mengaku harus membayar bunga lebih besar untuk pinjaman antar bank daripada dikenakan bunga lebih besar untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dari bank lain dibandingkan dari bunga yang dibayar kepada The Fed.

Meski demikian, Logan bilang saat ini cadangan perbankan di bank sentral sejatinya masih mencukupi sehingga suku bunga masih dapat dijaga. Suku bunga antar bank yang lebih tinggi dibandingkan yang dikenakan The Fed disebut Logan juga tak serta merta menunjukkan cadangan yang ta mencukupi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×