Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Bank sentral AS, the Federal Reserve, memutuskan untuk tetap mempertahankan pembelian aset-aset berupa surat utang dengan nilai rata-rata US$ 85 miliar per bulan. Keputusan ini diambil setelah pertumbuhan ekonomi AS stagnan akibat faktor-faktor utama yang tak bisa dihindari, termasuk di dalamnya cuaca buruk.
"Pertumbuhan dalam aktivitas ekonomi tersendat dalam beberapa bulan terakhir, yang sebagian besar disebabkan oleh cuaca buruk dan faktor transisi lainnya. Anggaran rumah tangga dan bisnis mencatatkan kenaikan. Selain itu, sektor perumahan juga menunjukkan perbaikan yang lumayan," demikian konklusi pertemuan dua hari the Federal Open Market Committee di Washington.
Pimpinan the Fed Ben S Bernanke memang sudah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membeli surat utang berbasis kredit perumahan sebagai upaya untuk mengakhiri periode panjang pengangguran di atas level 7,5% yang sudah berlangsung selama empat tahun. Langkah the Fed ini juga ditujukan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi yang menyusut 0,1% pada kuartal IV 2012 lalu.
"Tidak ada petunjuk apapun mengenai kebijakan yang diputuskan the Fed saat ini. Pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat inflasi berada di bawah ekspektasi. Data lain yang mendukung keputusan the Fed adalah data dependen, yang kesemuanya menyarankan the Fed terus melakukan pelonggaran kebijakan," papar Mark Vitner, senior economist Wells Fargo Securities LLC di Charlotte, North Carolina.
Pasca pengumuman the Fed, tingkat yield surat utang AS berjangkawaktu 10 tahun turun 0,01 percentage point menjadi 1,99% di New York setelah menyentuh level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir. Sekadar tambahan informasi, tingkat yield surat utang AS sudah naik dari posisi 1,72% sejak the Fed mengumumkan pembelian obligasi pada 13 September lalu.