Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. The Federal Reserve memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Januari. Selain itu, bank sentral AS ini juga tidak memberikan petunjuk apa pun apakah mereka akan mengubah rencana kenaikan suku bunga ke depannya.
Di tengah guncangan pasar finansial yang cukup signifikan, pernyataan the Federal Open Committee yakni 'bank sentral terus mengamati ekonomi global dan perkembangan finansial' tidak secara langsung mengarah pada volatilitas pasar yang menyebabkan Wall Street menduga kemungkinan the Fed menaikkan suku bunga pada bulan ini sangat kecil.
Meski demikian, ada sejumlah perubahan pada outlook the Fed. Misalnya saja pada data outlook pengangguran yang dipangkas dari posisi 5% saat ini menjadi 4,9%.
Selain itu, FOMC juga mengindikasikan adanya sejumlah kekhawatiran terkait inflasi, meskipun mempertimbangkan kondisi saat ini sebagai masa transisi. "Komite akan mencemaskan kondisi jika ada sejumlah sinyal bahwa inflasi berada di atas target atau di bawah target," kata Komite FOMC.
Data menunjukkan, meski pertumbuhan ekonomi melambat, namun kondisi tenaga kerja AS semakin membaik dan tingkat inflasi yang saat ini masih rendah akan mengalami perubahan. The Fed masih mempertahankan keyakinan mereka, anjloknya harga minyak dunia hanya sementara dan akan mengalami perubahan pada jangka menengah.
"Inflasi diprediksi masih akan tetap rendah pada jangka pendek, sebagian disebabkan oleh penurunan dalam harga energi. Namun inflasi akan naik ke level 2% dalam jangka menengah karena dampak transisi pada harga energi mulai terlihat dan pasar tenaga kerja semakin menguat," demikian pernyataan resmi The Fed.


/2015/11/26/918782604.jpg) 
 











