kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TikTok terancam di AS, ByteDance berencana investasi besar-besaran di Singapura


Jumat, 11 September 2020 / 17:21 WIB
TikTok terancam di AS, ByteDance berencana investasi besar-besaran di Singapura
ILUSTRASI. ByteDate Ltd mulai mengambil strategi baru setelah TikTok terancam tak bisa beroperasi di Amerika Serikat (AS).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. ByteDate Ltd mulai mengambil strategi baru setelah TikTok terancam tak bisa beroperasi di Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini berencana berinvestasi besar-besaran di Singapura untuk menjadikan negara itu sebagai pusat ekspansi globalnya.

Sumber Bloomberg mengatakan, perusahaan yang berbasis di Beijing tersebut berencana menginvestasikan miliaran dolar dan merekrut ratusan karyawan di Singapura selama tiga tahun ke depan. Disana, ByteDance juga tengah mengajukan lisensi mendirikan bank digital.

Di AS, TikTok terancam regulasi Presiden Donald Trump. Jika tidak menjual operasi bisnisnya ke perusahaan AS maka aplikasi berbagi video yang sangat digandungi di AS tersebut akan dilarang beroperasi.

ByteDance, startup paling kaya di dunia, terus maju dengan rencana untuk membawa layanan media sosialnya lebih dalam ke Asia setelah kemunduran di India, Inggris dan AS.

Baca Juga: ByteDance akan membagikan bonus kepada karyawannya di tengah tekanan AS kepada TikTok

Perusahaan yang dikendalikan miliarder Zhang Yiming telah lama mengamati 650 juta penduduk Asia Tenggara populasi pengguna ponsel cerdas yang semakin meningkat, wilayah di mana Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holdings Ltd juga membuat terobosan.

Sumber lain menambahkan, rencana investasi di Singapura tersebut termask dengan mendirikan pusat data disana. ByteDance saat ini sudah beroperasi di negara tersebut lewat TikTok serta perusahaan perangkat lunak, Lark.

ByteDance saat ini memiliki lebih dari 200 lowongan pekerjaan di Singapura, untuk posisi dalam segala hal mulai dari pembayaran hingga e-commerce dan privasi data.  Perusahaan telah memiliki 400 karyawan yang bekerja di bidang teknologi, penjualan dan pemasaran di negara kota itu.

Namun, saat dikonfirmasi mengenai kebenaran rencana investasinya di Singapura tersebut, perwakilan ByteDance enggan memberikan komentar.

Baca Juga: SoftBank jajaki rencana pembelian TikTok di India




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×