kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tingkat Ekspor Jepang Bulan November Melorot Tajam


Senin, 22 Desember 2008 / 11:54 WIB
Tingkat Ekspor Jepang Bulan November Melorot Tajam


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Tingkat ekspor Jepang mengalami penurunan dengan rekor tertinggi pada bulan November. Penurunan ini antara lain disebabkan kolapsnya permintaan untuk mobil dan elektronik. Tentunya, hal ini merupakan pertanda bakal semakin banyak pabrik-pabrik yang tutup sehingga menyebabkan perusahaan mengurangi jumlah tenaga kerjanya.

Kementerian Keuangan Jepang hari ini merilis, tingkat ekspor Jepang merosot menjadi 26,7% dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut jauh lebih besar dari prediksi para ekonom yang mematok penurunan sebesar 22,3%. Selain itu, angka tersebut juga merupakan yang terparah sejak 1980 silam.

Ada dua hal utama yang menyebabkan merosotnya nilai ekspor Jepang, yakni tingkat pengiriman ke AS yang terperosok 34% dan penjualan di China anjlok ke level terendah dalam 13 tahun terakhir. Selain itu, kondisi tersebut diperparah dengan menguatnya nilai yen ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir yang semakin memukul perusahaan-perusahaan berbasis ekspor. Semisal, Toyota Motor Corp, yang hari ini akan merilis prediksi pendapatannya.

“Anjloknya nilai ekspor Jepang akhirnya tiba juga. Ini merupakan kejadian terburuk yang dapat terjadi. Resesi yang semakin parah membuat perusahaan melakukan penyesuaian kembali terkait investasi, produksi dan tenaga kerja,” jelas Yoshiki Shinke, ekonom senior Dai-Ichi Life Research Institute di Tokyo.

Selain dihadapkan dengan penurunan ekspor, Jepang juga tengah dihadapkan oleh anjloknya tingkat impor sebesar 14,4%. Penurunan ini merupakan yang pertama dalam 14 bulan terakhir seiring dengan turunnya harga minyak dan penguatan yen. Meski demikian, hal itu tidak cukup untuk mencegah terjadinya defisit perdagangan sebesar 223,4 miliar yen atau US$ 2,5 miliar.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×