kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Tingkat radiasi di Jepang meningkat tapi belum membahayakan


Selasa, 15 Maret 2011 / 13:33 WIB
Tingkat radiasi di Jepang meningkat tapi belum membahayakan
ILUSTRASI. Diskusi panel Menangkal Investasi Ilegal yang diselenggarakan oleh KONTAN bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Hotel Santika Premier, Jakarta, 29 Agustus 2016. Foto: KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Edy Can, Kyodo News | Editor: Edy Can

TOKYO. Tingkat radiasi radioaktif meningkat di Tokyo dan sekitarnya setelah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima meledak. Namun, pemerintah Jepang memastikan tingkat radiasi tersebut masih belum membahayakan kesehatan manusia.

Di Tokyo, pemerintah kota mendeteksi adanya yodium dan cesium. Di Prefektur Ibaraki yang berbatasan dengan Prefktur Fukushima, tingkat radiasi sekitar 5 microsieverts per jam atau 100 kali lebih tinggi dari biasanya.

Di Prefektur Kanagawa, tingkat radiasi melonjak 10 kali lebih tinggi dari biasanya. Sementara di Saitama, ibukota Prefektur Saitama, tingkat radiasi mencapai 1.222 nanosieverts per jam. Angka ini lebih tinggi 40 kali dari biasanya.

Di Ichihara, prefektur China, tingkat radiasi meningkat dua hingga empat kali lipat. Sedang di Tochigi, tingkat radiasi mencapai 1.318 microsievert per jam.

Juru bicara pemerintah Jepang Yukio Edano mengatakan, tingkat radiasi mencapai 400 milisievert per jam di area PLTN Fukushima No.3 dan No. 1. Angka ini lebih tinggi 400 kali dari yang diperkenankan bagi manusia dalam setahun.




TERBARU

[X]
×