kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

Tingkatkan nilai kompetisi, Alibaba akan kuasai Sun Art Grocer seharga US$ 3,6 miliar


Senin, 19 Oktober 2020 / 12:49 WIB
Tingkatkan nilai kompetisi, Alibaba akan kuasai Sun Art Grocer seharga US$ 3,6 miliar
ILUSTRASI. Logo Alibaba Group. REUTERS/Aly Song/File Photo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Alibaba Group Holding Ltd akan menginvestasikan dana sekitar US$ 3,6 miliar untuk menggandakan sahamnya di Sun Art Retail Group Ltd. Guna mengambil kendali dari salah satu hipermart terbesar di China itu.

Juga untuk meningkatkan pesaingan dengan JD.com Inc di arena pertumbuhan perdagangan yang cukup panas mengutip Bloomberg, Senin (19/10).

Alibaba akan meningkatkan kepemilikan langsung dan tidak langsungnya menjadi sekitar 72% dengan mengakuisisi ekuitas dari Auchan Retail International SA. Kemudian membuat penawaran umum kepada pemegang saham untuk membeli sisa Sun Art.

Kesepakatan itu menandakan niat Alibaba mendominasi salah satu celah bisnis terbesar e-commerce China yang belum tersentuh. Chief Executive Officer Alibaba Daniel Zhang telah menjadikan ekspansi ke ritel fisik dan bisnis grosir khususnya sebagai landasan strategi pertumbuhan kinerja perusahaan.

Baca Juga: Tunjuk jebolan Alibaba jadi country manager, POPS Worldwide ekspansi ke Indonesia

Langkah ini teruji berhasil selama pandemi virus corona. Sun Art telah mengoperasikan ratusan hipermarket di seluruh China di bawah merek Auchan dan RT-Mart. Berkat aksi ini, Alibaba akan semakin terdepat memproduksi produk segar berkat jaringan distribusi dan penyimpanan besar-besaran.

Raksasa e-commerce China itu sekarang bergulat dengan persaingan yang semakin ketat dari perusahaan-perusahaan seperti JD yang menjadi raksasa pengiriman makanan Meituan. Juga dari ancaman start up Missfresh yang didukung Tencent Holdings Ltd.

Semua pelaku ini, mengejar pasar untuk bahan makanan dan produk segar. HSBC menilai sektor ini bisa tumbuh 2,5 kali lipat menjadi ¥ 690 miliar atau sekitar US$ 103 miliar pada 2022 dari 2019.

Alibaba adalah salah satu pelopor di arena itu. Raksasa China ini mengumumkan pada 2017 akan menghabiskan sekitar US$ 2,9 miliar untuk 36% saham Sun Art.

“Kesepakatan itu menunjukkan bahwa Alibaba berusaha untuk lebih memperluas layanan pengiriman bahan makanan rumah satu jam seperti Taoxianda, memanfaatkan hypermart offline yang luas di seluruh China," kata analis Bloomberg Intelligence Kevin Kim.

Ia melanjutkan, ini dapat menarik perhatian konsumen yang berbondong-bondong ke platform online, yang selanjutnya dipicu oleh Covid-19 awal tahun ini. Namun dapat mengganggu lalu lintas pejalan kaki ke toko fisik toko kelontong.

Zhang telah terlibat langsung dalam ekspansi ke yang dikenal sebagai strategi ritel baru. Yakni menggabungkan e-commerce dengan toko fisik.

Dia membantu meluncurkan startup bernama Freshippo di Alibaba yang bertujuan untuk menggabungkan toko kelontong, restoran, dan aplikasi pengiriman. Bisnis ini menopang divisi ritel baru secara keseluruhan yang tumbuh menjadi bisnis senilai US$ 12 miliar. Pemasukan itu menyumbang seperlima dari total pendapatan di bulan Juni.

Saat Alibaba meningkatkan kepemilikannya menjadi mayoritas, laporan keuangan Sun Art akan dikonsolidasikan ke dalam perusahaan yang lebih besar. 

Peter Huang, CEO Sun Art, akan menduduki jabatan sebagai ketua eksektutif bisnis.

Baca Juga: Alibaba Group meluncurkan pabrik percontohan smart manufacturing pertama di China

Segmen bahan makanan online telah melompat ke garis depan selama Covid-19 ketika pembeli menghindari restoran dan toko fisik, meskipun industri. Lantaran membutuhkan struktur logistik yang lebih kompleks seperti yang disebut penyimpanan rantai dingin.

Langkah awal Alibaba ke ritel fisik diikuti oleh operator WeChat Tencent, yang telah berinvestasi dalam rantai fisik seperti Yonghui Superstores Co. JD. 

Tencent juga menjalankan bisnis bahan makanannya sendiri yang berkembang pesat oleh Meituan dan pendatang baru. Pinduoduo Inc dalam beberapa tahun terakhir mulai berinvestasi secara agresif di arena ini.

Selanjutnya: Alibaba investasi US$ 3 miliar di Grab sekaligus akuisisi saham Uber?



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×