Sumber: Harian KONTAN, 23 November 2012 | Editor: Catur Ari
Tua-tua keladi, semakin tua, semakin jadi. Pameo ini tepat dialamatkan kepada pasutri kaya raya, Tom dan Judy Love. Tengok saja, meski usia masing-masing sudah 75 tahun dan 74 tahun, mereka belum juga letih mengurus Love's Travel Stop & Country Store. Bisnis pompa bensin dan convenience store ini telah membawa peruntungan dan kekayaan hingga US$ 3,5 miliar. Mereka bahkan tak berhenti berekspansi dan berinovasi demi menggemukkan pendapatan perusahaan.
Giat berbisnis, Tom dan Judy Love tetap memperhatikan persoalan sosial dan lingkungan hidup. Layanan terbaik dan yang tidak dimiliki kompetitor sejenis dikerahkan pertama kali untuk para pelanggan.
Seperti dilansir dalam website mereka, Tom dan Judy Love meluncurkan aplikasi seluler bagi pelanggan. Fitur aplikasi ini antara lain menghitung penggunaan bensin sejak pengisian di tempat perhentian terakhir ke perhentian selanjutnya.
Aplikasi ini juga memberikan informasi yang mereka butuhkan, kapan dan di mana saja, lokasi dan rute perjalanan, harga bahan bakar, kode stasiun pengisian bahan bakar untuk referensi penagihan, termasuk panggilan bantuan cepat dari pinggir jalan.
Keuntungan lain, pelanggan bisa memanfaatkan fitur poin berhadiah dari setiap pembelian bensin. Penukaran poin tersebut menawarkan fasilitas mandi gratis dan isi ulang air minum. "Fokus kami, membuat kehidupan pengemudi truk ini di jalan menjadi lebih berharga," ujar Dave Frankenfield, Direktur Pemasaran Love's.
Ekspansi teranyar Tom dan Judy Love, pembukaan stasiun pengisian bahan bakar compressed natural gas (CNG) untuk kendaraan berbahan bakar gas. Pompa CNG pertama dibuka di Oklahoma. Bahan ini dikenal dengan gas emisi ramah lingkungan dan harganya yang murah, tak sampai US$ 2 per galon. Bandingkan dengan harga bensin biasa yang minimal di kisaran US$ 3 per galon.
Tom dan Judy Love tetap ekspansi membuka stasiun pompa bensin konvensional. Pada November lalu, mereka membuka dua perhentian baru di Williston dan Leary, Texas. Di Williston, kapasitas parkir tersedia sebanyak 115 unit truk, lima kamar mandi, toko kelontong untuk kebutuhan rumah tangga, dan restoran Chicken Chester. Sementara, di Leary terdapat 100 ruang parkir truk, McDonald dan Subway. Selain itu, Love's menyediakan pusat perawatan ban di kedua lokasi barunya ini.
Sampai saat ini, Love's tercatat mengoperasikan 290 stasiun pengisian bensin, tempat perhentian truk, dan convenience store di 39 negara bagian Amerika Serikat. Love's juga tercatat memperkerjakan lebih dari 8.000 karyawan.
Kendati hampir berusia 50 tahun, pertumbuhan bisnis Love's masih terus berlanjut sampai hari ini. Pendapatan perusahaan keluarga ini mencapai lebih dari US$ 17 miliar per tahun. Tak heran jika Forbes menobatkan Tom dan Judy Love sebagai orang kaya nomor 113 dengan pundi sebesar US$ 3,5 miliar.
Meski bergelimang harta, pasangan yang memiliki empat buah hati ini tetap memperhatikan kehidupan sosial. Mereka memberi donasi lewat palang merah untuk para korban bencana angin Tornado di Indiana Selatan dan Kentucky awal Maret 2011 lalu.
Tom dan Judy Love mengajak juga karyawan Love's yang lain untuk membantu, antara lain membayar makanan para korban di Subway di seluruh gerai Love's, menawarkan air dan mandi gratis. "Kami dan karyawan juga menunjukkan kepedulian dan dedikasinya. Kami sangat bangga pada mereka," imbuh Tom Love.
Belum lama ini, Tom dan Judy Love juga menggalang dana untuk rumah sakit anak-anak. Aksi ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar US$ 1,5 juta hanya dalam lima pekan. Mereka menjual gambar tempel berbentuk hati, berkampanye lewat aksi cuci mobil, penjualan kue, sampai turnamen golf.
Tom mengaku, takjub dengan kepedulian karyawan dan pelanggannya yang telah ambil bagian dalam aksi ini. Penggalangan dana ini diberikan untuk anak-anak yang dirawat di Children's Miracle Network Hospitals.
(Selesai)