Sumber: Bloomber | Editor: Dessy Rosalina
MANILA. Filipina masih dirundung kesedihan. Badai topan Haiyan yang melanda Filipina di akhir pekan lalu masih meninggalkan luka nyata. Jumlah korban amukan badai diprediksi meningkat dari perkiraan awal 10.00 orang.
Belum usai tangisan korban badai, kali ini giliran investor yang harus rela tertimpa musibah. Efek badai topan menjangkiti bursa finansial Filipina. Pada perdagangan Senin (11/11), bursa saham Filipina atawa PSEi Index terkoreksi 1,4% di level 6.265. Ini adalah level terendah sejak bulan Maret lalu.
Alex Pomento, Analis Macquarie Group Ltd, menilai saham konstruksi akan menarik perhatian. "Saham semen dan konstruksi akan menuai keuntungan pasca bencana. Fillipina membutuhkannya untuk membangun kembali jaringan listrik, transportasi dan komunikasi,' ujar Pomento kepada Bloomberg.
Nasib suram juga terjadi di bursa valuta. Nilai tukar Peso terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah 0,9% dalam perdagangan Senin. Sejak awal tahun 2013, Peso Filipina telah menderita penurunan sebesar 5,1%.
Perkiraan awal pemerintah, kerugian akibat bencana adalah sekitar US$ 14 miliar. Area yang terkena badai, Provinsi Leyte, diproyeksikan menderita penurunan pendapatan 8% di tahun 2014. Leyte menyumbang 12,5% dari total pendapatan negara.