Sumber: Arab News,Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Ketika virus corona terus melintasi lebih banyak perbatasan negara dunia, krisis kesehatan global mencapai tonggak sejarah pada hari Jumat (6/3/2020). Pasalnya, jumlah total kasus infeksi virus corona sudah mencapai 100.000 orang.
Mengutip data yang dilansir Al Jazeera yang melansir data Johns Hopkins University, dari jumlah kasus total, sedikitnya sudah terjadi 3.015 kematian di China dan 267 kematian di bagian lain dunia, sebagian besar di Italia dan Iran.
Data yang sama juga menunjukkan, setidaknya 1.200 dari infeksi baru berada di Iran hanya dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Ini jumlah kasus dengan lompatan terbesar negara itu sejak wabah dimulai. Kementerian Kesehatan Iran pada hari Jumat mencatat bahwa 124 orang telah meninggal.
Baca Juga: Maskapai penerbangan bisa kehilangan 19% dari potensi bisnis akibat virus corona
Selain itu, jumlah kematian di Amerika Serikat akibat virus corona naik menjadi 12 ketika King County di negara bagian Washington melaporkan kematian terbaru pada hari Kamis.
Arab News melaporkan, di Jenewa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan telah menerima aplikasi untuk 40 tes virus potensial dan 20 kandidat vaksin sedang dalam pengembangan. Menurut WHO, sejumlah uji klinis obat eksperimental yang dirancang untuk memerangi virus juga sedang berlangsung.
Di Iran, situasinya penuh dengan ketidakpastian. Salah satu pertanyaan besar yang mengemuka adalah apakah pihak berwenang di sana dapat mengendalikan epidemi. Jumlah infeksi yang dilaporkan di negara itu naik menjadi lebih dari 4.700 pada hari Jumat, dengan 124 kematian.
Baca Juga: Arab Saudi: Iran harus tanggungjawab atas wabah virus corona!
Kepala Program Pangan Dunia, badan pangan PBB, memperingatkan potensi "kehancuran absolut" ketika efek dari wabah merebak di Afrika dan Timur Tengah. India tampak siaga untuk mencegah epidemi yang dapat membanjiri sistem perawatan kesehatannya yang saat ini sudah kekurangan dana.
Di AS, jumlah kasus yang dikonfirmasi mencapai lebih dari 230 kasus di 18 negara. China melaporkan 143 kasus baru pada hari Jumat, dan jumlahnya terus bertambah di Eropa. Jumlah kasus di Lebanon adalah 22.