Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LOS ANGELES. Toyota Motor Corp, akan membekukan gaji para karyawannya dan menawarkan pengunduran diri secara sukarela kepada para pekerja pabriknya di Amerika Utara. Langkah yang dilakukan untuk pertama kalinya ini terpaksa diambil Toyota untuk menekan biaya produksi akibat melorotnya permintaan mobil saat ini.
Selain itu, manajemen Toyota melalui email mengatakan, pihaknya juga akan memangkas gaji para eksekutifnya dan mengurangi bonus bagi seluruh karyawannya.
Menurut Juru Bicara Toyota Mike Goss, Toyota mengeluarkan beberapa program pilihan kepada karyawannya yang memang ingin mengundurkan diri secara sukarela. Sebagai kompensasi, para pekerja tersebut akan mendapatkan gaji selama sepuluh minggu plus pembayaran selama dua minggu setiap tahunnya dan pembayaran sekaligus sebesar US$ 20.000. “Toyota tidak punya target spesifik tentang program ini,” jelas Goss.
Sejak berhasil melampaui penjualan global General Motors Corp tahun lalu, Toyota memprediksikan akan membukukan kerugian operasional dalam 71 tahun. Salah satu sebabnya, resesi global menurunkan permintaan Sedan Camry dan pick up Tundra. Toyota mengalami penurunan penjualan di AS sebesar 32% pada Januari lalu. Produsen mobil terbesar dunia itu juga sudah mengumumkan rencananya untuk mengurangi produksi di sejumlah pabrik AS, Canada dan Meksiko.
“Profil Toyota saat ini hampir sama dengan kondisi yang dialami Big 3 di AS, dalam hal produk. Mereka mengalami isu yang sama akibat menurunnya permintaan,” papar Rebecca Lindland, Analis HIS Global Insight.