Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
HONG KONG. China menargetkan pertumbuhan angka merger dan akuisisi (M&A) sebanyak 50% dibandingkan dengan tahun lalu. Merger tersebut diharapkan tidak terjadi antara perusahaan lokal saja tapi juga dengan perusahaan bertaraf internasional.
David Brown, Kepala PricewaterhouseCoopers LLP, yang merupakan perusahaan ekuitas terbesar di Hongkong optimistis pertumbuhan M&A tersebut bisa tercapai.
Tahun 2010, transaksi M&A di China meningkat lebih dari 30% dibandingkan dengan transaksi pada 2009. Tercatat M&A dilakukan sebanyak 188 kali, dengan nilai transaksi keseluruhan sebesar US$ 38 miliar.
Langkah merger maupun akuisisi di China didorong oleh pemenuhan sumber daya alam untuk kebutuhan perekonomian. "Terutama didorong oleh keinginan pertumbuhan sektor otomotif dan mesin," ujar Brown.