kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi Sewa Perkantoran di Dubai Melonjak, Lampaui London dan New York


Rabu, 07 September 2022 / 17:58 WIB
Transaksi Sewa Perkantoran di Dubai Melonjak, Lampaui London dan New York
ILUSTRASI. Transaksi sewa kantor di Dubai pada kuartal II tahun ini naik untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Transaksi sewa kantor di Dubai pada kuartal II tahun ini naik untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir. Kenaikan tarif sewa kantor di Dubai melampaui peningkatan penyewaan kantor di New York maupun London.

Berdasarkan data konsultan properti CBRE Group Inc, nilai sewa kantor di Dubai selama kuartal II 2022 naik untuk pertama kalinya sejak awal 2016.  Nilai sewa kantor utama naik 7%, sewa ruang kantor grade A meningkat 7,2% dan  sewa kantor untuk ruang pekerja kelas bawah naik 3%.

Sementara nilai sewa kantor utama di London hanya naik 1,4% pada kuartal II dan  New York hanya mencatat pertumbuhan 3%.

Peningkatan transaksi sewa kantor di Dubai terjadi karena bank-bank global dan para pebisnis melakukan ekspansi ke pusat keuangan yang terkenal dengan bangunan-bangunan konstruksi mewah itu.

Tingginya permintaan ruang kantor di kota terpadat negara Emirat Arab tersebut terlihat di gedung-gedung pencakar langit seperti ICD Brookfield Place. Gedung yang menjulang setinggi 283 meter itu mulai beroperasi tepat ketika pandemi Covid-19 menyebar secara global.

Baca Juga: Singapura Tarik Produk Kecap dan Sambal Merek ABC dari Indonesia, Ada Apa?

ICD Brookfield Place memiliki kapasitas ruang kantor dan area ritel seluas 1,1 juta kaki persegi. Kini sekitar 90% dari kapasitasnya sudah tersewa. Sementara sisanya memiliki antrian panjang dari calon penyewa.

Permintaan ruang kantor di gedung pencakar langit dan di seluruh Dubai melonjak di saat Emirat menarik banyak orang kaya dan ekspatriat karena negara itu memiliki penanganan pandemi lebih cepat dan menyediakan akses visa yang relatif mudah.

Selain itu, permintaan naik karena para pekerja juga sudah kembali menerapkan kerja dari kantor dengan tingkat yang tinggi. Kemudian, ada perusahan yang ekpansi ke kota pusat bisnis setelah memindahkan kantor dari negara seperti Hong Kong dan Rusia.

“Seluruh pasar sedang mengangkat dirinya sendiri. Kami sudah melihat perkantoran lebih kuat dari yuridikasi yang lain," kata Rob Devereux, CEO ICD Brookfield seperti dikutip Bloomberg, Rabu (7/9).

ICD Brookfield merupakan perusahaan patungan antara Brookfield Asset Management Inc dan perusahaan sovereign wealth fund milik Emirat yakni Investmen Corporation of Dubai.

Perubahan haluan pasar perkantoran di Dubai menandai adanya perubahan signifikan sektor properti komersial  di kota itu. Dubai adalah salah satu yang paling terpukul selama kemerosotan pasar properti yang dipicu gejolak harga minya pada tahun 2014.

Sementara pandemi telah mengantarkan perdebatan sengit tentang permintaan ruang kantor di masa depan secara global. Dubai adalah pasar yang menonjol pada saat pusat keuangan lainnya seperti New York dan London mendorong untuk memikat karyawan kembali ke meja mereka.

Di Uni Emirat, rata-rata 80% pekerja sudah kembali bekerja ke kantor. Sedangkan di London baru mencapai 40%. Sedangkan rata-rata tingkat pemanfaatan kantor di AS mencapai 43%, tertinggi sejak pandemi dimulai.

“Dubai berbeda karena umumnya orang mengemudi dan sebagian besar tinggal dengan jaraka 30 menit dari tempat kerja mereka, sehingga ada toleransi yang lebih besar untuk bepergian,” kata Devereux dari ICD Brookfield.

Namun, meningkatnya pasar perkantor di Dubai ini menghadapi masalah dari sisi suplai. Taimur Khan, Kepala Riset CBRE mengatakan, hampir tidak supplai baru kantor  karena hanya ada sedikit pembangunan proyek sejak anjloknya pasar properti pada tahun 2014.

Menurut Devereux, ICD Brookfield Place sekarang memiliki lebih dari 100 penyewa, lebih banyak dari bangunan berukuran serupa di AS yang biasanya hanya memiliki empat atau lima penyewa. Menara ini memiliki 46 lift yang melayani 53 lantai, dan taman dalam ruangan untuk menghindari panasnya musim panas.

Di wilayah yang jauh dari pusat keuangan kota Dubai, permintaan ruang kantor juga tinggi. Uptown Tower, gedung setinggi 495.000 kaki persegi, di pusat komoditas Dubai, sudah berhasil tersewa seluruhnya.

Dengan suplai kantor yang terbatas dan banyak perusahaan mencoba untuk memikat pekerja kembali kerja ke kantor, harga sewa tidak mungkin menunjukkan tanda-tanda melambat.

Prathyusha Gurrapu, Kepala Riset Core mengungkapkan, akan ada ekitar 1,5 juta kaki persegi ruang kantor akan selesai dibangun tahun ini dan 600.000 kaki persegi lagi pada tahun 2023.

“Sementara penyuplai kantor baru terbatas, lebih banyak stok kantor yang diperbarui dan digunakan kembali diharapkan akan dibawa ke pasar dalam waktu dekat,” kata Gurrapu.

Baca Juga: Menteri Keuangan G7 Dukung Rencana Pembatasan Harga Minyak Mentah Rusia




TERBARU

[X]
×