Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pada Sabtu (1/2/2025) malam, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau melancarkan serangan terhadap tarif 25% yang diluncurkan Donald Trump.
Trudeau menegaskan kepada Trump bahwa tarif tersebut akan merugikan lapangan pekerjaan Amerika.
Dalam kesempatan itu, Trudeau juga mengungkapkan bahwa presiden baru AS tersebut menolak untuk menerima teleponnya.
Melansir The Daiy Beast, pemimpin negara tetangga di utara itu mengejek klaim Trump bahwa dia bertindak karena fentanil melintasi perbatasan, mengumumkan tarifnya sendiri sebesar 25%, dan memperingatkan Kanada memiliki "pengaruh" termasuk sumber daya mineral dan industri minyaknya yang besar.
Informasi saja, Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif 25% pada hampir semua impor dan 10% pada energi pada Sabtu sore.
Trump mengklaim bahwa Kanada membiarkan narkoba dan imigran ilegal melintasi perbatasan. Tarif yang sama berlaku untuk Meksiko tetapi tidak untuk China.
Penyebutan tarif pada hari Jumat telah menyebabkan aksi jual pasar, yang menyebabkan kekhawatiran akan jatuhnya pasar saham pada hari Senin.
Trudeau mengatakan dia ingin berbicara langsung dengan warga Amerika.
Baca Juga: Perang Dagang Berkobar Usai Trump Umumkan Tarif Impor
“Tarif terhadap Kanada akan membahayakan pekerjaan Anda, berpotensi menutup perakitan mobil Amerika dan fasilitas manufaktur lainnya. Tarif tersebut akan menaikkan biaya untuk Anda, termasuk makanan di toko kelontong dan bensin di pompa bensin,” tegasnya.
“Warga Amerika membutuhkan minyak dan gas kami, mereka membutuhkan suku cadang mobil kami, mereka membutuhkan produk pertanian kam,” katanya terus terang.
Dia menambahkan, “Ada banyak hal yang diproduksi Kanada yang kami jual ke Amerika yang menjadi andalan ekonomi mereka. Tarif atas 25% dari semua yang diproduksi Kanada akan merugikan warga Amerika, termasuk konsumen."
Menurutnya, tarif Trump akan menjadi tantangan besar, misalnya, bagi industri mobil.
Baca Juga: Kena Tarif Impor 25%, Presiden Meksiko Perintahkan Pembalasan ke AS
Ia menambahkan: “Minggu-minggu mendatang akan sulit bagi warga Kanada. Minggu-minggu mendatang akan sulit bagi warga Amerika. Kami tidak ingin berada di sini. Kami tidak meminta ini. Namun, kami tidak akan mundur.”
Trudeau mengatakan bahwa ia telah mencoba berbicara dengan Trump “sejak pelantikan”.
“Saya berharap dapat berbicara dengannya segera,” imbuhnya.
Tonton: Awas, Trump Telah Mengancam BRICS dengan Tarif 100%, Jika....
Perdana Menteri Kanada telah pergi ke Mar-a-Lago pada bulan November, hanya untuk ditanggapi Trump dengan ejekan bahwa ia ingin menjadikan negara tersebut sebagai negara bagian ke-51 dan mengejek Trudeau sebagai “Gubernur Trudeau”.
